Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghilang Saat Gempa Jogja 2006, Purwadi Kini Berkumpul Lagi dengan Keluarganya di Klaten 17 Tahun Kemudian

Kompas.com - 16/08/2023, 14:47 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Purwadi, warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali bertemu dengan keluarganya setelah 17 tahun menghilang.

Pria yang dahulu bekerja sebagai sopir truk dapat berkumpul kembali bersama keluarga di kampung halaman setelah diantar pulang oleh Yayasan Cibinong, Sabtu (12/8/2023).

Pertemuan Purwadi dengan keluarganya berlangsung haru karena sempat dikabarkan meninggal dunia.

Baca juga: Di Balik Kepergian Purwadi dari Klaten Selama 17 Tahun, Sempat Linglung karena Tak Bisa Bertemu Anak

Kepala Desa (Kades) Sengon, Agus Sumaryono menceritakan, Purwadi pergi dari rumah pada saat bencana gempa Yogyakarta 2006 silam. Purwadi diduga mengalami depresi sehingga meninggalkan keluarga dari kampung halaman.

"Perginya tahun 2006 pas gempa Jogja," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Purwadi yang pergi tanpa pamit membuat keluarga bingung. Selama bertahun-tahun keluarga terus mencari keberadaan Purwadi.

Karena tidak berhasil menemukan Purwadi, keluarga pun putus asa hingga akhirnya meminta surat kematian atas Purwadi untuk kepentingan sekolah anaknya.

"Ya karena dicari lama tidak pulang-pulang terus untuk kepentingan anaknya (Purwadi) sekolah terus dicarikan surat kematian," ungkap dia.

Sebelum dipulangkan ke keluarganya, kata Agus, Purwadi diasuh oleh Yayasan Cibinong. Purwadi mulai dirawat Yayasan Cibinong pada 2019. Selama perawatan Purwadi sempat bercerita keluarganya di Klaten.

Baca juga: Kisah Purwadi, Pria Asal Klaten yang Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Sempat Dibuatkan Surat Kematian

"Purwadi diambil Yayasan Cibinong 2019. Setelah itu kok terus ngaku gitu. Namanya ini, bapak saya Darto, ibu saya ini, rumah saya Sengon. Lha terus diantar (pulang ke keluarganya)," ungkap Agus.

Agus mengatakan, Purwadi sekarang masih dirawat di rumah sakit karena kondisi kejiwaannya.

"Kejiwaannya masih terganggu. Sekarang masih opnam (dirawat) di Rumah Sakit Tegalyoso," terang dia.

Koordinator lapangan tim buser Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DINSOSP3AKB) Kabupaten Klaten, Joko mengatakan, sebelum Purwadi dipulangkan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan relawan Yayasan Cibinong.

"Saat kami temuan(Purwadi) di Klaten kebetulan identitas ditemukan wilayah sana saya kontak teman-teman relawan. Intinya kita sinergitas lintas wilayah. Sampai dropping pengantaran mempertemukan kembali ke keluarga," kata dia.

Baca juga: Hilang Selama 17 Tahun, Pria Asal Klaten Ditemukan di Tangerang

Joko menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan dan kondisi Purwadi pascakembali ke keluarganya.

"Kita mencoba edukasi keluarga dan lingkungan. Supaya bisa menerima kembali adaptasi. Tetapi tidak hanya berhenti di situ nanti kita lihat perkembangan. Kalau memang keluarga dan lingkungan masih menghendaki biar tuntas untuk rehabilitasi mentalnya biasanya kami mencarikan akses ke Panti Rehabsos untuk mentol milik Dinsos Provinsi Jateng," kata dia.

Pihaknya mengaku akan melakukan assessment terhadap Purwadi yang tergolong keluarga tidak mampu.

"Walaupun sifatnya insidental karena ada beberapa program bantuan sosial," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com