KOMPAS.com - Purwadi (46), pria asal Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akhirnya pulang setelah 17 tahun menghilang.
Ia dinyatakan hilang setelah pergi dari rumah usai gempa tahun 2006 silam.
Setelah belasan tahun tak ada kabar, pihak keluarga sudah mengurus surat kematian Purwadi.
Ternyata ada kisah di balik kepergian Purwadi dari rumahnya. Hal tersebut diungkapkan keponakan Purwadi, Eka Andriyani.
"Dia (Purwadi) sebelumnya tinggal di Jogonalan, karena ada masalah keluarga dia lalu pulang ke rumah orang tua (Sengon)," ujar Eka, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Kisah Purwadi, Pria Asal Klaten yang Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Sempat Dibuatkan Surat Kematian
Kala itu, Purwadi sempat kembali ke rumahnya di Jogonalan untuk menemui anak-anak-anaknya, namun tak diperbolehkan.
"Karena tidak diperbolehkan bertemu, dia balik tinggal di sini. Selama 5-6 bulan kondisinya linglung," ungkapnya.
Di rumah orangtuanya, Purwadi hanya berdiam diri di rumah dan hanya sesekali keluar rumah.
"Dulu sempat keluar pergi dibuntuti nenek (ibu purwadi), tapi tidak mau pulang. Bilang nanti akan pulang sendiri," kata Eka.
Namun sejak saat itu Purwadi tak pernah. Setelah beberapa tahun, istri Purwadi meminta surat kematian dengan alasan untuk mencari biaya bantuan pendidikan untuk sang anak.
"Pihak keluarga sebenarnya tidak mau, tapi dengan alasan itu akhirnya mencarikan. Saat itu nenek masih percaya (hidup), karena belum ada jasad kenapa dibuatkan surat," paparnya.
Baca juga: Hilang Selama 17 Tahun, Pria Asal Klaten Ditemukan di Tangerang
Kala itu, pihak keluarga sempat mendapatkan kabat ada kuburan tanpa identitas yang kabarnya adalah ODGJ. Namun saat dicek ternyata bukan Purwadi.
Eka mengaku keluarga mendapatkan informasi keberadaan Purwadi dari piha RW sekitar.
"Dikabari sama bu RW, saat itu ada informasi di grup WA oleh TKSK. Tapi saat itu belum dilihatkan gambar, baru secara lisan, jadi percaya tidak percaya," ungkapnya.
Setelah diperlihatkan gambar foto kondisi Purwadi saat ini, sebelum dan sesudah dibersihkan, ia baru percaya dan minta disambungkan melalui video call.