Miskia juga mengaku prihatin akan kondisi areal transmigrasi, yang dihuni oleh sekitar 500an jiwa ini.
‘’Tapi kita sudah menugaskan dua tenaga honor kesehatan di Pustu SP 5 Sebakis. Satu bidan, dan satu perawat. Insyaallah bulan depan segera kita kirim ke sana,’’katanya.
Dinas Kesehatan Nunukan, telah berkoordinasi dengan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut, untuk membantu ketersediaan air bersih. Pasalnya selama ini, warga hanya bergantung air hujan.
Seminggu ini, bakal ada pemasangan panel listrik tenaga surya di Pustu, untuk menunjang operasional Pustu SP 5 Sebakis.
‘’Untuk SDM, Dinkes juga merencanakan penambahan. Kemungkinan bulan September 2023 nanti saat penerimaan PPPK, bisa kita usulkan kembali,’’imbuhnya.
Miskia juga tidak membantah, beberapa tahun lalu, sempat ada Nakes yang ditugaskan di Pustu SP 5. Hanya saja, penempatan dilakukan Disnakertrans Provinsi Kaltara. Sehingga Dinkes Nunukan tidak tahu menahu alasan penarikan mereka.
Terlepas dari persoalan tersebut, saat ini, Dinkes Nunukan berusaha memberikan layanan kesehatan sebagai hak yang memang harus diperoleh warga SP 5 Sebakis.
‘’Semoga penempatan Nakes bisa bermanfaat bagi warga Trans SP 5 Sebakis. Kita akan terus berbenah dan mengontrol kekurangan, sekaligus berupaya memaksimalkan pelayanan kami,’’kata Miskia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.