Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Komputer Disdukcapil Nunukan yang Bikin Pelayanan Molor, CPU Harus Dimiringkan, Saat Tersenggol Jaringan Internet Hilang

Kompas.com - 04/08/2023, 17:46 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Perangkat komputer di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Nunukan, Kalimantan Utara, dikeluhkan masyarakat.

Tidak jarang, sejumlah warga yang datang dari pedalaman, harus kecewa karena pelayanan administrasi kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) sering molor dan membutuhkan waktu lebih panjang dari seharusnya.

Akibatnya, biaya yang dikeluarkan oleh warga pedalaman membengkak, karena harus menginap dan membayar biaya kebutuhan tak terduga lainnya. Beragam keluhan tersebut, disuarakan anggota tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Nunukan, Andre Pratama.

Baca juga: Kisah Findriani, Penyandang Disabilitas di NTT, Lumpuh sejak Lahir dan Butuh Kursi Roda

"Saya hampir setiap hari di Disdukcapil membantu warga mengurus adminduk. Saya sekalian mendengar cerita-cerita miring tentang pelayanan Capil (catatan sipil). Dan yang bikin miris adalah, mereka harus keluar biaya besar karena gangguan komputer yang ternyata sudah tidak layak pakai," ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Andre mengatakan, ongkos warga dari wilayah pedalaman untuk menuju Ibu Kota Kabupaten Nunukan, tidaklah murah. Ia mencontohkan, warga dari Pulau Sebatik yang cukup dekat dengan pusat pemerintahan Nunukan saja, biutuh uang hampir Rp 1 juta.

Mereka harus menyewa motor atau mobil menuju pelabuhan, menyeberang dengan kapal, dan melanjutkan perjalanan darat lagi sampai Kantor Disdukcapil.

‘’Kalau kondisi komputernya bermasalah, waktu mereka terbuang dengan menunggu. Iya kalau selesai siang bisa langsung pulang. Kalau harus besok, tidak mungkin mereka mau bolak balik. Pasti menginap, dan keluar lagi biaya untuk penginapan, makan, dan lainnya. Kasihan mereka,’’ kata Andre.

Persoalan ini pun, telah disuarakan Andre dalam rapat Bagian Anggaran DPRD, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

‘’Dan yang kita heran, mereka mengakui komputer, printer, alat perekam KTP sudah waktunya peremajaan. Komputer Capil itu pengadaan 2017, belum diganti sampai sekarang,’’kata Andre.

Andre mengaku terjebak antara prihatin dan rasa heran. Ia melihat sendiri, komputer yang menyimpan data e-KTP, harus dimiringkan dan jaringannya tiba-tiba hilang saat tersenggol.

‘’Cobalah pengambil kebijakan lihat sendiri kondisinya. Masa di kantor pelayanan publik perangkatnya seperti itu. Harus dimiringkan, dipreteli, dan rentan kena senggol. Yang dirugikan masyarakat loh. Apalagi yang datang dari pedalaman. Tolong TAPD kirim laporan alokasi anggaran ke DPRD biar fungsi pengawasan dan budgeting kami berjalan maksimal,’’ kata Andre.

Disdukcapil membenarkan

Kepala Disdukcapil Nunukan, Agustinus Palente mengakui keadaan komputer di kantornya memang sudah tidak layak.

‘’Benar apa yang dikatakan Pak Andre. Memang itu barang, pengadaannya tahun 2017 dan harus segera diganti. Bisa dilihat sendiri komputernya sering mati dan memang kalau tersenggol sedikit saja, hilang jaringan internetnya,’’jelas Agustinus.

Baca juga: Cerita Usman Selamat dari Lubang Tambang Emas Maut Banyumas, Air Masuk Sangat Cepat

Sebenarnya, lanjut Agustinus, kondisi perangkat elektronik di Disdukcapil Nunukan, sering diusulkan ke bagian anggaran Pemkab Nunukan. Namun entah apa alasannya, usulan tersebut, tidak pernah diakomodir sampai hari ini.

‘’Mungkin alokasi anggarannya untuk hal penting lain, saya kurang paham. Yang jelas, memang komputer, alat perekam KTP, printer, semua sudah masuk usia uzur,’’ tegasnya.

Agustinus juga meminta maaf atas kondisi tersebut.

‘’Semoga tahun depan apa yang menjadi kebutuhan Disdukcapil bisa diakomodir sehingga pelayanan bisa normal. Mohon maaf dengan keadaan ini, meski begitu, kita terus usahakan pelayanan terbaik untuk keperluan adminduk masyarakat,’’tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com