Salin Artikel

Bahagianya Warga Transmigran SP5 Sebakis Nunukan Usai Terima Kabar soal Kedatangan Tenaga Kesehatan

Senyum semringah tampak jelas di wajah mereka. Bahkan mereka tampa sangat bersemangat saat bergotong-royong membersihkan puskesmas pembantu.

Sesekali ucapan do’a dan canda riang terdengar karena mensyukuri kabar baik yang mereka terima dari Pemerintah Daerah Nunukan.

‘’Akan dikirim tenaga kesehatan oleh Dinas Kesehatan. Kami menyambutnya dengan membabat rumput yang tumbuh liar dan membersihkan bangunan Pustu. Semoga bisa betah Nakesnya,’’ujar salah satu warga Trans SP 5 Sebakis, Yudha, Kamis (10/8/2023).

Yudha berkali-kali berucap syukur karena setelah bertahun-tahun akhirnya bisa mendapat perhatian di bidang kesehatan. Pasalnya, Yudha dan warga SP 5 Sebakis lainnya, tidak perlu menempuh jalanan rusak dan menghabiskan waktu berjam-jam menuju Puskesmas di Desa sebelah, ketika ada yang sakit.

‘’Alhamdulillah akhirnya kami diperhatikan pemerintah,’’ujarnya lagi.

Yudha menuturkan, terdapat dua bangunan pustu di SP 5 Sebakis. Namun kondisi Pustu lama, tiang penopangnya sudah ambruk karena tidak ada yang menempati atau merawatnya.

Selanjutnya, pada 2018, kembali dibangun Pustu yang baru, bersamaan dengan sekolah SD.

‘’Itulah kenapa masyarakat begitu senang dengan kabar adanya petugas kesehatan yang akan ditempatkan di Pustu. Karena bertahun-tahun kan tidak terlayani kesehatan,’’kata dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Miskia, mengakui, selama ini, Dinkes tidak menempatkan Nakes di bangunan Pustu SP 5. Salah satu alasannya karena bangunan tersebut didirikan oleh Disnakertrans Provinsi Kaltara. Sehingga keberadaan Pustu, tidak tercatat di Dinkes Nunukan.

Selain itu jarak tempuh cukup jauh dengan biaya tinggi juga pertimbangan.

‘’Tapi wilayah tersebut, masuk dalam wilayah administrasi Nunukan Barat. Sehingga ada beberapa program kerja kunjungan Nakes saja kesana,’’ujar Miskia.

Untuk menuju SP 5 Sebakis, dari pusat Kota Nunukan, kita membayar Rp 150.000 naik speed boad menuju Dermaga Sebakis.

Selanjutnya, perjalanan berlanjut menggunakan mobil, dengan estimasi waktu sekitar 2 jam, dan membayar biaya Rp 150.000 sampai areal trans SP 5.

Miskia juga mengaku prihatin akan kondisi areal transmigrasi, yang dihuni oleh sekitar 500an jiwa ini.

‘’Tapi kita sudah menugaskan dua tenaga honor kesehatan di Pustu SP 5 Sebakis. Satu bidan, dan satu perawat. Insyaallah bulan depan segera kita kirim ke sana,’’katanya.

Dinas Kesehatan Nunukan, telah berkoordinasi dengan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut, untuk membantu ketersediaan air bersih. Pasalnya selama ini, warga hanya bergantung air hujan.

Seminggu ini, bakal ada pemasangan panel listrik tenaga surya di Pustu, untuk menunjang operasional Pustu SP 5 Sebakis.

‘’Untuk SDM, Dinkes juga merencanakan penambahan. Kemungkinan bulan September 2023 nanti saat penerimaan PPPK, bisa kita usulkan kembali,’’imbuhnya.

Miskia juga tidak membantah, beberapa tahun lalu, sempat ada Nakes yang ditugaskan di Pustu SP 5. Hanya saja, penempatan dilakukan Disnakertrans Provinsi Kaltara. Sehingga Dinkes Nunukan tidak tahu menahu alasan penarikan mereka.

Terlepas dari persoalan tersebut, saat ini, Dinkes Nunukan berusaha memberikan layanan kesehatan sebagai hak yang memang harus diperoleh warga SP 5 Sebakis.

‘’Semoga penempatan Nakes bisa bermanfaat bagi warga Trans SP 5 Sebakis. Kita akan terus berbenah dan mengontrol kekurangan, sekaligus berupaya memaksimalkan pelayanan kami,’’kata Miskia.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/11/051900178/bahagianya-warga-transmigran-sp5-sebakis-nunukan-usai-terima-kabar-soal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke