KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa seorang driver taksi online di Semarang, Jawa Tengah, bernama Fauzy Aribammar (27).
Fauzy tewas saat bekerja mencari penumpang dengan mobil sewaannya, Kijang Reborn. Sementara istrinya dalam kondisi hamil anak pertama.
Jasad Fauzy ditemukan warga di Jalan Mugas Dalam Raya, Mugassari, Semarang Selatan pada Senin (24/7/2023) sekira pukul 03.00 WIB.
Pihak keluarga syok saat tahu Fauzy tewas dibunuh. Saat itu petugas kepolisin mendatangi alamat di KTP Fauzy yakni di Jalan Tlogoputih, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Semarang.
Baca juga: Perampok yang Bunuh Sopir Taksi Online di Semarang Terancam Hukuman Mati
Tapi ternyata korban sudah tidak tinggal di alamat tersebut dan mengontrak bersama sang istri di kawasan Kedungmundu, Semarang.
Wilis Endang Kurniawati, bibi korban mengatakan keponakannya itu pindah setelah menikah.
"Sejak kecil memang tinggal di sini. Saya dekat sekali dengan almarhum. Pindah setelah menikah," terangnya.
Menurut Wilis, sehari-hari Fauzy mengurusi agen pengiriman barang milik orangtuanya. Selain itu, ia bekerja sampingan sebagai pengemudi taksi online.
Sang bibi menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, keponakannya sedang mencari penumpang menggunakan Kijang Innova Reborn warna hitam.
"Mobil itu yang dibawa kabur oleh pelaku. Mobil itu padahal korban sewa. Sehari sewanya Rp 400.000, korban diduga dirampok," ungkap Wilis.
Baca juga: Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan di Semarang Terekam CCTV Saat Menyelamatkan Diri
Duka mendalam juga dirasakan ayah korban, Hari Pramono. Ia mengungkapkan sempat berkomunikasi dengan anaknya sekira pukul 22.00 WIB.
"Dia bilang terima kasih kepada saya karena kemarin malam saya kasih makanan," ujarnya di Kantor Polrestabes Semarang, Senin (24/7/2023).
Hal yang membuat Hari makin merasa pilu yakni karena korban meninggalkan istri yang tengah hamil anak pertama. Dari penuturan istrinya, korban sempat mendapatkan penumpang di Mangkang, sebelum ditemukan tewas.
Hal itu diketahui dari komunikasi korban dengan sang istri saat perjalanan ke lokasi penjemputan penumpang. Setelah itu, istri korban kehilangan kontak dengan suaminya
"Berangkat dari rumah tengah malam, infonya dapat penumpang di Mangkang. Habis itu lost contact, malah dapat kabar meninggal dunia di Mugassari," ungkap Hari.
"Namanya Fauzy, panggilan Oji. Dapat penumpang maxim tidak tahu dari mana, cuma tujuannya Mangkang. Sempat menghubungi istrinya sekitar pukul 01.00 dini hari. Kemudian pada pukul 02.00 WIB tidak bisa dikontak lagi," kata Slamet saat melapor ke Mapolrestabes Semarang.
Lalu sang istri yang dalam kondisi hamil, mencari keberadaan sang suami ke arah Mangkang. Namun hasilnya nihil.
Tak lama, perempuan yang hamil lima bulan itu justru mendapatkan kabar adanya penemuan mayat pria di Mugassari.
"Sampai istrinya mencari sesuai kontak terakhir di Mangkang, sampai istrinya naik motor sendirian, kondisi hamil, ternyata enggak ketemu. Tahu-tahu ada kabar dari ponakan saudaranya kalau ada mayat di Mugas," lanjut dia.
Baca juga: 5 Fakta Tewasnya Sopir Taksi Online di Semarang, Korban Sempat Dicari Istrinya yang Sedang Hamil
Ternyata Fauzy ditemukan bersimbah darah terkapar di tengah jalan beraspal tepatnya di depan Pos Kampling, dekat Masjid Ar-Rahmah.
Sebilah pisau juga ditemukan di lokasi kejadian. Sementara mobil sewaan diduga dibawa kabur oleh pelaku.
Kurang dari tiga jam usai kejadian tersebut, polisi berhasil menangkap pelaku perampokan yang berujung pembunuhan.
Pelaku adalah Baghastian Wahyu Kisara (27), warga Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang mengaku bekerja di Semarang.
Pria yang dipanggil Baghas itu berdalih terpaksa melakukan perampokan karena menjadi tulang punggung keluarga sejak dua bulan terakhir.
Baca juga: Pria di Semarang Tewas Ditusuk 14 Kali, Terungkap Awalnya Gara-gara Status WhatsApp
Ia mengatakan sang ayah masuk penjara usai membobol ATM di Yogyakarta. Sementara ia diminta sang ibu untuk membiayai kuliah sang asik.
Karena membutuhkan uang, Baghas pun merencanakan untuk merampok mobil taksi online.
“Saya butuh uang, adik saya kuliah sama ibu saya. Tulang punggung keluarga. Dua bulanan. Ayah saya dipenjara, karena ganjel ATM. Dipenjara di Yogyakarta. Niatnya saya jual (mobil curian) di marketplace Facebook. Belum pernah (mencuri) baru coba-coba. Di luar perkiraan saya kalau korban meninggal,” ujar Bhagas saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (25/7/2023).
Aksi perampokan tersebut terekam CCTV di Jalan Mugas Dalam, Kota Semarang. Di dalam mobil, terekam gerakan perlawanan dari korban.
"Di awal saya nodong korban, saya suruh turun, terus dia ngelawan, terus saya sambil acak nusuk," ujar pelaku Baghas.
Baca juga: Mayat Penuh Luka yang Dibuang di Jalan Mugas Dalam Semarang Ternyata Sopir Taksi Online
Beberapa waktu kemudian korban berlari keluar mobil menyelamatkan diri dalam kondisi darah mengucur dari tubuhnya.
Tak lama korban pun langsung jatuh terkapar dengan bersimbah darah di atas aspal. Sementara pelaku berpindah ke kursi pengemudi dan kabur membawa lari milik korban ke Karanganyar.
Baghas berencama akan menjual mobilnya di wilayah Karanganyar.
"Mau saya bawa ke kampung (Karanganyar). Dari awal saya mikirnya saya jual Rp 15 juta atau Rp 20 juta yang penting kejual," imbuh dia.
Meski mengaku menyesal, pelaku sempat tertawa kecil di tengah sesi jumpa pers itu.
"Tersangka mempunyai niat, merencanakan pencurian dengan obyek sasaran mobil. Kemudian pada Senin (24/7/2023) sekira pukul 03.15 WIB, tersangka memesan mobil online dari kos dengan tujuan Mugassari Semarang," jelas Irwan.
Ia mengatakan, di tengah perjalanan, pelaku menodongkan pisau dapur ke leher korba. Ia kemudian menusuk korban yang menolak menyerahkan mobil yang dibawa.
"Sesampainya di Mugassari Semarang sekira pukul 03.30 WIB, pelaku menodongkan pisau ke leher. Karena korban melakukan perlawanan, kemudian pelaku menusuk leher dan dada korban," ungkap Irwan.
Baca juga: Detik-detik Menegangkan Sopir Taksi Online Lawan 2 Begal, Korban Alami 10 Luka Tusuk
Korban yang tercatat sebagai warga Pedurungan, Kota Semarang akhirnya membuka pintu untuk menyelamatkan diri.
Namun korban langsung terkapar tewas bersimbah darah di Jalan Mugas Dalam karena mendapat banyak luka tusukan.
"Yang bersangkutan melarikan penusukan ke driver sebanyak 4 kali. Di bagian leher dan dada. Kemudian korban membuka pintu dan keluar dari kendaraan, selanjutnya yang bersangkutan dari kursi belakang pindah ke depan membawa kabur kendaran korban," jelas Irwan.
Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 365 KUHPidana tentang pencurian disertai dengan kekerasan. Kemudian pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.
"Sesuai undang-undang KUHP pelaku terancam hukuman mati atau seumur hidup," tandas Irwan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Khairina), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.