"Yang genggam tangan dia meninggal," ungkapnya.
Baca juga: Duka Usai Perayaan HUT Kabupaten Buton Tengah, 15 Orang Tewas Tenggelam, Korban Selamat Trauma
Warga lainnya, Marlina, menuturkan, usai kapal tenggelam, semua penumpang jatuh ke laut.
"Saya berusaha selamatkan diri berenang sampai tenaga habis. Alhamdulillah saya selamat,” ungkapnya,
Marlina bercerita malam itu, kondisi kapal pincara disesaki penumpang. Di tengah perjalanan, kapal mengalami kebocoran dan posisinya menjadi miring.
Para penumpang sempat lapor ke operator yang menjalankan kapal. Namun yang bersangkutan tak mengatakan apa-apa. Kapal kemudian bertambah miring dan terbalik.
"Habis itu kapal tambah miring dan air naik. Kita semua jatuh ke laut," ucapnya.
Detik-detik tenggelamnya kapal juga diceritakan Putri, salah satu korban yang selamat. Ia mengatakan kapal yang ia naiki sempat berputar miring dan seketika mesin perahu mati.
"Seketika itu juga mesin perahu pincara tersebut mati," jelasnya.
Baca juga: Trauma Korban Selamat Kapal Pincara Buton Tengah: Yang Pegang Tanganku, Dia Meninggal
Kemudian salah seorang penumpang menanyakan penyebab mesin tersebut mati.
"Lalu pemilik perahu pincara menjawab saya nyalakan dulu mesin kembali," ujarnya mengutip pernyataan sang nakhoda kapal.
Namun tak lama berselang, perahu tersebut justru mengalami kebocoran pada bagian depan.
Kemudian, perahu yang diperkirakan ditumpangi 48 penumpang tersebut dihantam ombak hingga perahu oleng dan miring ke kiri.
"Sehingga datang ombak dari depan menghantam depan perahu sehingga perahu oleng dan miring ke kiri," kata Putri.
Baca juga: 15 Korban Tewas Kapal Tenggelam di Buton Tengah Dikuburkan secara Massal
Kondisi tersebut membuat para penumpang panik, bahkan ada yang terjatuh ke dalam laut.
Setelah miring ke kiri, perahu tersebut kemudian terbalik dan membuat seluruh penumpangnya tenggelam.