BUTON TENGAH, KOMPAS.com- Peristiwa tenggelamnya kapal pincara yang menewaskan 15 warga di Teluk Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra),menyimpan duka mendalam bagi korban.
Para korban yang selamat mengaku trauma dan kehabisan tenaga akibat peristiwa tersebut.
"Saya berenang sendiri saja. Sebelumnya saya pegang di badan (kapal) tapi saya sudah kehabisan tenaga," kata seorang korban yang selamat, Onawati, Senin (24/7/2023).
Setelah itu, ia kemudian berusaha mengumpulkan tenaga dan kemudian berusaha berenang.
"Itu saya betul terkuras tenaga, saya hanya pasrahkan sama Allah saja," ujarnya.
Ona mengaku saat berenang tangannya dipegang oleh korban yang lainnya.
"Saya bilang, mari kita berenang, kita pegang sama Allah, jangan pegang saya dan saya tidak pegang kamu," ucap Ona.
Baca juga: Nakhoda Kapal Pincara yang Menewaskan 15 Warga di Buton Tengah Diamankan Polisi
Saat berenang, ia menoleh ke belakang, korban yang memegang tangannya sudah tidak ada.
"Yang genggam tangan dia meninggal," ungkapnya.
Ia bersyukur masih bisa selamat dan saat ini Ona mengaku masih trauma dan merasa kelelahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.