"NWAP sudah minta maaf ke pada warga setempat, dia sudah klarifikasi di media sosial, dan permintaan maafnya sudah diterima warga," kata Misbah.
Menurutnya insiden yang dialami oleh para mahasiswa di Desa Kayangan bukan pengusiran, namun dilakukan pemulangan untuk memenangkan NWAP yang saat itu berada dalam tekanan psikologis karena didatangi massa.
"NWAP saat itu sempat diminta keluar oleh masyarakat untuk menyampaikan langsung permohonan maaf, tapi saat itu tekanan psikis suara NWAP tidak bisa keluar karena terus menangis," kata Misbah.
"Karena dia perempuan tertekan suaranya enggak bisa keluar, jadi pihak pemerintah desa dan camat setempat berinisiatif agar NWAP dijemput oleh keluarga, jadi lebih tepatnya dipulangkan bukan diusir," lanjut Misbah.
Baca juga: Demonstrasi di Unram Berakhir Ricuh, 1 Mahasiswa Dilarikan ke RS
Untuk saat ini pihak kampus Unram telah mendatangi posko KKN tersebut, dan telah berdialog bersama warga dan pihak desa dan kecamatan.
"Jadi kondisi sudah aman, mahasiswa kami tetap bisa KKN di sana," kata Misbah
Sebelumnya, dalam video yang beredar, nampak NWAP membuat story video di akun instagram yang dinilai menyinggung perasaan warga setempat dengan menyebutkan tidak ada wanita cantik di desa tersebut, Minggu (23/7/2023).
“Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama pak.. Hee adek- adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya,” ujar NWAP dalam video viral itu.
Buntut dari video tersebut, warga desa setempat tersinggung dan tersulut emosi, kemudian ramai-ramai mendatangi posko untuk mengusir mahasiswa tersebut.
Kasat Reskrim Lombok Utara AKP I Made Sukadana membenarkan peristiwa video viral yang menyulut emosi Desa Kayangan.
"Iya benar masyarakat setempat tersinggung karena konten yang dibuat yang bersangkutan NWAP," kata Sukadana melalui sambungan telepon, Senin (24/7/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.