Tetapi sebelum datang ke bidan, Yakobus membawanya ke tempat pengobatan YS yang pertama. Lalu orang yang mengobati YS mengaku tidak sanggup lagi mengobati YS.
Saat dibawa ke bidan terdekat, sang bidan juga mengatakan tidak mampu menangani penyakit YS. Yakobus lalu membawa anaknya ke RSUD Sidikalang. Dari sana, korban dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan. Dalam perjalanan, YS mengembuskan nafas terakhir.
"Rupanya dekat Kecamatan Pancur Batu, Kota Medan, sudah enggak sanggup lagi anakku, sudah meninggal dia," ujar Yakobus dengan suara bergetar.
Dugaan penyebab kematian
Yakobus mengaku tidak tahu, anjing kecil yang dibelinya sudah disuntik rabies atau belum. Dia juga mengaku, mereka belum sempat membawa anjing itu untuk mendapatkan vaksin rabies.
"Aku sudah pasrah, biar saja ini jadi pengalaman bagi yang lain. Awak udah pasrah, awaklah yang menjadi awalnya," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, jajarannya sudah mendengarkan cerita dari keluarga korban. Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, YS terindikasi terkena rabies.
"Kan ada tanda-tandanya, takut sama air dia," ujar Alwi kepada Kompas.com.
Namun untuk memastikan kejadian itu, pihaknya akan melakukan analisis yang lebih mendalam.
"Belum ada laporannya, sampai saat ini. Pastinya akan kita cek," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Henry Manik mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan keluarga korban.
"Dari gejala yang dialami dan adanya riwayat gigitan anjing lebih kurang sebulan yang lalu (wawancara dengan keluarga pasien), pasien tersebut menunjukkan gejala penyakit rabies," katanya dalam keterangan tertulis yang dikirimkan, Rabu (12/7/2023).
Dugaan ini belum didukung tindakan pemeriksaan atau catatan medis. Keluarga, lanjut dia, mengaku, tidak membawa YS ke puskesmas atau pustu setelah digigit anjing.
Terkait kasus ini, Pemerintah Kabupaten Dairi akan segera menggelar vaksinasi rabies, khususnya anjing. Mereka meminta warga segera membawa anjing peliharaan ke Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) bidang Peternakan untuk mendapatkan vaksin rabies.
“Ya, kami memang ada beberapa laporan dan informasi kasus digigit anjing. Mengantisipasi hal ini Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu memberikan perhatian serius dan meminta Dinas Pertanian KPP dan Dinas Kesehatan aktif melakukan pengendalian seperti sosialisasi dan vaksinasi, namun peran aktif warga juga sangat diperlukan,” ujar Kepala Dinas Pertanian KPP Kabupaten Dairi, Robot Simanullang dalam keterangan tertulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.