Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Bocah 10 Tahun di Dairi Meninggal Sebulan Setelah Digigit Anjing Peliharaannya

Kompas.com - 10/07/2023, 11:42 WIB
Rahmat Utomo,
Riska Farasonalia

Tim Redaksi

Tetapi sebelum datang ke bidan, Yakobus membawanya ke tempat pengobatan YS yang pertama. Lalu orang yang mengobati YS mengaku tidak sanggup lagi mengobati YS.

Saat dibawa ke bidan terdekat, sang bidan juga mengatakan tidak mampu menangani penyakit YS. Yakobus lalu membawa anaknya ke RSUD Sidikalang. Dari sana, korban dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan. Dalam perjalanan, YS mengembuskan nafas terakhir.

"Rupanya dekat Kecamatan Pancur Batu, Kota Medan, sudah enggak sanggup lagi anakku, sudah meninggal dia," ujar Yakobus dengan suara bergetar. 

Dugaan penyebab kematian

Yakobus mengaku tidak tahu, anjing kecil yang dibelinya sudah disuntik rabies atau belum. Dia juga mengaku, mereka belum sempat membawa anjing itu untuk mendapatkan vaksin rabies.

"Aku sudah pasrah, biar saja ini jadi pengalaman bagi yang lain. Awak udah pasrah, awaklah yang menjadi awalnya," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan, jajarannya sudah mendengarkan cerita dari keluarga korban. Berdasarkan gejala yang ditunjukkan, YS terindikasi terkena rabies.

"Kan ada tanda-tandanya, takut sama air dia," ujar Alwi kepada Kompas.com.

Namun untuk memastikan kejadian itu, pihaknya akan melakukan analisis yang lebih mendalam.

"Belum ada laporannya, sampai saat ini. Pastinya akan kita cek," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Henry Manik mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan keluarga korban.

"Dari gejala yang dialami dan adanya riwayat gigitan anjing lebih kurang sebulan yang lalu (wawancara dengan keluarga pasien), pasien tersebut menunjukkan gejala penyakit rabies," katanya dalam keterangan tertulis yang dikirimkan, Rabu (12/7/2023).

Dugaan ini belum didukung tindakan pemeriksaan atau catatan medis. Keluarga, lanjut dia, mengaku, tidak membawa YS ke puskesmas atau pustu setelah digigit anjing.

Terkait kasus ini, Pemerintah Kabupaten Dairi akan segera menggelar vaksinasi rabies, khususnya anjing. Mereka meminta warga segera membawa anjing peliharaan ke Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) bidang Peternakan untuk mendapatkan vaksin rabies.

“Ya, kami memang ada beberapa laporan dan informasi kasus digigit anjing. Mengantisipasi hal ini Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu memberikan perhatian serius dan meminta Dinas Pertanian KPP dan Dinas Kesehatan aktif melakukan pengendalian seperti sosialisasi dan vaksinasi, namun peran aktif warga juga sangat diperlukan,” ujar Kepala Dinas Pertanian KPP Kabupaten Dairi, Robot Simanullang dalam keterangan tertulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com