Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterima di 21 Kampus Luar Negeri, Ini Alasan Alumnus SMAN 3 Semarang Akhirnya Pilih UC Berkeley AS

Kompas.com - 07/07/2023, 12:54 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang alumnus SMA Negeri 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima, belum lama ini menggemparkan dunia pendidikan di Indonesia lantaran dirinya berhasil diterima 21 kampus luar negeri.

Maulana yang mendapat surat penerimaan atau Letter of Acceptance (LoA) dari 27 jurusan di berbagai kampus itu akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi sarjananya di University of California (UC) Berkeley, Amerika Serikat.

Pasalnya, lelaki kelahiran 2004 itu mengaku sudah lama mendambakan kampus ternama, yang juga mantan kampus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu.

Baca juga: Viral, Siswa SMAN 3 Semarang Diterima di 21 Kampus Luar Negeri

Dia menceritakan, pada LoA pertamanya ia diterima di sebuah kampus di Australia. Berikutnya LoA kedua yang ia terima dari UC Berkeley menyusul tiba. Namun, Maul tetap mendaftar ke kampus lainnya untuk rencana cadangan.

“Saya mendapatkan LoA dari UC Berkeley yang mana ini merupakan dream university saya. Universitas yang saya dambakan karena memiliki program teknik sipil salah satu terbaik dengan peringkat ketiga di dunia dan over all UC Berkeley menduduki peringkat 10 dunia,” ungkap Maulana.

Saat ditemui Kompas.com di SMAN 3 Semarang, Maulana ditemani kakak perempuannya itu tengah mengurus berkas keberangkatannya menuju kampus impian di US pada Agustus mendatang.

Anak keempat dari lima bersaudara itu tidak memilih di jurusan teknik sipil atau civil engineering tanpa alasan. Ia sejak dulu menyukai geografi dan kebumian.

Baca juga: Pengumuman Hasil PPDB Jateng, 220.101 Peserta Didik Baru Diterima di SMAN/SMKN

Selama bersekolah di SMP Negeri 2 Semarang hingga SMA Negeri 3, Maul kerap mengikuti kompetisi atau olimpiade hingga tingkat nasional. Bekal itu mengantarkan ketertarikannya pada pembangunan di Indonesia, terutama Ibu Kota Nusantara (IKN).  

Tak kalah penting, jurusan itu dipilih lantaran keprihatinannya pada kondisi pesisir yang terdampak krisis iklim. Khususnya kota yang ia tinggali, Semarang.

“Saya tertarik terhadap permasalahan di Indonesia, misalnya di Semarang dan Jakarta ini bencana land subsidence atau penurunan permukaan tanah. Jadi saya tertarik untuk bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut,” ungkapnya.

Dengan mengenyam pendidikan di jurusan itu, Maul mengaku sangat tertarik untuk dapat kembali ke Tanah Air dan berkontribusi secara langsung. Terlebih mengingat akan ada pembangunan yang sangat masif ke depannya.

Secara singkat, ia mendaftar beasiswa maju untuk mengikuti program persiapan lanjut studi ke luar negeri saat duduk di bangku kelas XI semester dua.

Berkat pencapaiannya di berbagai ajang olimpiade sains, Maulana terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa Indonesia Maju dari ratusan bahkan ribuan pendaftar lainnya di Indonesia.

“Saya mulai menjadi awardee beasiswa Indonesia Maju itu 2022. Kemudian saya menjalani berbagai persiapan, mulai tes IELTS, tes IT, dan juga persiapan menulis esai untuk melamar ke berbagai universitas,” katanya.

“Tips dari saya, belajar IELTS tidak harus mengejar skor tinggi, tapi menyesuaikan kebutuhan yang disyaratkan masing-masing kampus,” ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com