Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut meminta tebusan Rp 5 miliar sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.
Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menerangkan, permintaan tebusan akan disangupi dengan proses negosiasi.
"Sebetulnya terkait hal itu, Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa saat setelah penyanderaan, muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI, yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan, dan bahan medis," tuturnya.
Adapun soal dua syarat lainnya, yakni senjata dan merdeka, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mneyatakan bahwa dua tuntutan tersebut tak akan dipenuhi.
"Namun, untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya, asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," jelasnya, Kamis (29/6/2023).
Baca selengkapnya: KKB Egianus Kogoya Disebut Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Polisi Klaim Uang Sedang Disiapkan
Seorang pasien berusia 6 tahun dilaporkan meninggal dunia usai ambulans yang membawanya terperosok ke selokan. Insiden ini terjadi di jalan lintas Desa Kacung, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (30/6/2023).
Korban merupakan pasien gawat darurat yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mentok, Bangka Barat, dari Puskesmas Kelapa.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bangka Belitung Kombes Juang Andi Priyanto mengungkapkan, ambulans tersebut awalnya melaju menuju arah Mentok pada Jumat sore.
Saat ambulans melintas di tempat kejadian, tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang diduga belok kanan, sehingga terlibat tabrakan. Sopir ambulans lantas banting setir, sehingga mobilnya terperosok.
"Kecelakaan lalu lintas ganda sepeda motor Honda Vario warna hitam BG-3266-XA dengan SUZUKI APV warna putih (Ambulance) BN-1014-RZ," terangnya, Jumat.
Baca selengkapnya: Kronologi Ambulans Terperosok ke Selokan, Pasien Anak di Bangka Belitung Tewas
Seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tenggah, berinisial R, membakar sejumlah ruang sekolahnya.
Atas kejadian tersebut, Bejo Pranoto selaku kepala sekolah R, menyebutkan bahwa pelaku sering cari perhatian (caper) di sekolah.
Menurutnya, remaja tersebut tidak nakal, tetapi sering meminta perhatian lebih kepada teman dan guru-guru di sekolah.
"Pokoknya caper, dia minta perhatian lebih pada teman-teman. Tidak nakal," bebernya.
Berdasarkan keterangan polisi, R mengaku sakit hati karena dirundung teman-temannya dan karyanya kurang diapresiasi oleh guru.
Baca selengkapnya: Siswa SMP yang Bakar Sekolah di Temanggung Disebut Caper, Kepsek: Dia Minta Perhatian
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Pythag Kurniati, Riska Farasonalia, Maya Citra Rosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.