Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Alasan Pria di Ponorogo Tutup Gang Pakai Tembok | KKB Minta Tebusan Rp 5 M

Kompas.com - 03/07/2023, 06:33 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tembok setinggi sekitar empat meter dibangun menutup sebuah gang di RT 001 RW 007, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), sejak sepekan lalu.

Bagus Robyanto, sosok yang membangun tembok itu, mengaku bahwa tembok tersebut dibangun di atas tanah miliknya. Klaim kepemilikan tanah itu didasari keputusan pengadilan.

Pria yang kerap disapa Roby ini mengatakan, dirinya terpaksa membangun tembok karena ia dan keluarganya dikucilkan warga setelah menolak memecah sertifikat tanah milik keluarganya untuk dijadikan jalan umum. Hal ini terjadi sejak tiga tahun terakhir.

Berita lainnya, dua orang tewas dalam kecelakaan maut di ruas Tol Gunungsari-Waru, Km 14.600 A, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (1/7/2023) siang.

Dua orang yang tewas itu merupakan sopir dan kernet mobil boks. Keduanya meninggal di lokasi kejadian.

Tabrakan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu mobil boks bernomor polisi L-9735-VV dan truk EA-8575-N.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (2/6/2023).

1. Awal mula pria di Ponorogo tutup akses gang pakai tembok


Pria di Ponorogo, Bagus Robyanto, mengaku terpaksa menembok akses gang yang kerap dilalui warga. Roby menuturkan, berdasarkan keputusan pengadilan, jalan tersebut berada di atas tanah miliknya.

Lalu, apa yang membuat Roby menembok gang itu?

Peristiwa ini bermula saat 15 warga menggugat atas kepemilikan tanah keluarga Roby untuk dipecah sebagian menjadi jalan umum. Setelah dua kali gugatan dilayangkan di Pengadilan Negeri Ponorogo, warga kalah.

“Gugatannya meminta kepada majelis hakim untuk memecah tanah bersertifikat untuk dijadikan jalan umum. Gugatan pertama Januari 2021 dan inkrah Februari 2021. Selang satu bulan, April 2021, gugat lagi dan putusannya inkrah pada Agustus 2021,” ujarnya, Minggu (2/7/2023).

Menurut Roby, lantaran permasalahan itu, warga memberikan sanksi sosial kepada keluarganya sejak 2020.

“Perlakuan warga terhadap keluarga kami sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 itu sudah ada sanksi sosial yang kami terima, sekali pun itu sudah ada pernyataan dari pihak terkait. Istri saya ditolak arisan PKK dan dasawisma, kedua bapak saya dan saya tidak pernah dilibatkan dalam suatu kegiatan masyarakat di rapat RT, tahlilan, kenduren hingga mantenen. Sekali pun acara manten dan kenduren itu lewatnya di halaman rumah saya,” ucapnya.

Baca selengkapnya: Alasan Roby Bangun Tembok di Akses Jalan Warga, Istrinya Ditolak Ikut PKK, Rumahnya Diludahi

2. Kronologi kecelakaan maut di Tol Gunungsari-Waru

Ilustrasi garis polisi. ABC INDONESIA Ilustrasi garis polisi.

Kecelakaan maut yang melibatkan mobil boks dan truk terjadi di ruas Tol Gunungsari-Waru, Km 14.600 A, Kota Surabaya, Sabtu siang.

Kepala Unit Patroli Jalan Raya (Kanit PJR) Jatim II Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Jatim AKP Ega Prayudi menjelaskan, mobil boks tersebut mulanya melaju dari arah Waru, Kabupaten Sidoarjo, menuju ke Bundaran Waru, kawasan Gayungan, Surabaya.

Di lokasi kecelakaan, sopir truk melakukan pengereman dengan menyalakan lampu hazard sebagai penanda.

Akan tetapi, mobil boks korban diduga tidak memperhatikan adanya manuver pengereman dari truk itu. Tabrakan pun terjadi mengakibatkan mobil boks ringsek.

"Truk Hino melakukan pengereman mendadak dan menyalakan lampu hazard, namun karena tidak mampu mengantisipasi pengereman sehingga pickup boks menabrak bagian bak belakang truk Hino," ungkap Ega.

Baca selengkapnya: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Surabaya, Sopir dan Kernet Mobil Boks Tewas

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com