Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Alasan Pria di Ponorogo Tutup Gang Pakai Tembok | KKB Minta Tebusan Rp 5 M

KOMPAS.com - Tembok setinggi sekitar empat meter dibangun menutup sebuah gang di RT 001 RW 007, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), sejak sepekan lalu.

Bagus Robyanto, sosok yang membangun tembok itu, mengaku bahwa tembok tersebut dibangun di atas tanah miliknya. Klaim kepemilikan tanah itu didasari keputusan pengadilan.

Pria yang kerap disapa Roby ini mengatakan, dirinya terpaksa membangun tembok karena ia dan keluarganya dikucilkan warga setelah menolak memecah sertifikat tanah milik keluarganya untuk dijadikan jalan umum. Hal ini terjadi sejak tiga tahun terakhir.

Berita lainnya, dua orang tewas dalam kecelakaan maut di ruas Tol Gunungsari-Waru, Km 14.600 A, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (1/7/2023) siang.

Dua orang yang tewas itu merupakan sopir dan kernet mobil boks. Keduanya meninggal di lokasi kejadian.

Tabrakan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu mobil boks bernomor polisi L-9735-VV dan truk EA-8575-N.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (2/6/2023).

Lalu, apa yang membuat Roby menembok gang itu?

Peristiwa ini bermula saat 15 warga menggugat atas kepemilikan tanah keluarga Roby untuk dipecah sebagian menjadi jalan umum. Setelah dua kali gugatan dilayangkan di Pengadilan Negeri Ponorogo, warga kalah.

“Gugatannya meminta kepada majelis hakim untuk memecah tanah bersertifikat untuk dijadikan jalan umum. Gugatan pertama Januari 2021 dan inkrah Februari 2021. Selang satu bulan, April 2021, gugat lagi dan putusannya inkrah pada Agustus 2021,” ujarnya, Minggu (2/7/2023).

Menurut Roby, lantaran permasalahan itu, warga memberikan sanksi sosial kepada keluarganya sejak 2020.

“Perlakuan warga terhadap keluarga kami sejak tahun 2020 hingga tahun 2023 itu sudah ada sanksi sosial yang kami terima, sekali pun itu sudah ada pernyataan dari pihak terkait. Istri saya ditolak arisan PKK dan dasawisma, kedua bapak saya dan saya tidak pernah dilibatkan dalam suatu kegiatan masyarakat di rapat RT, tahlilan, kenduren hingga mantenen. Sekali pun acara manten dan kenduren itu lewatnya di halaman rumah saya,” ucapnya.

Baca selengkapnya: Alasan Roby Bangun Tembok di Akses Jalan Warga, Istrinya Ditolak Ikut PKK, Rumahnya Diludahi

Kecelakaan maut yang melibatkan mobil boks dan truk terjadi di ruas Tol Gunungsari-Waru, Km 14.600 A, Kota Surabaya, Sabtu siang.

Kepala Unit Patroli Jalan Raya (Kanit PJR) Jatim II Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Jatim AKP Ega Prayudi menjelaskan, mobil boks tersebut mulanya melaju dari arah Waru, Kabupaten Sidoarjo, menuju ke Bundaran Waru, kawasan Gayungan, Surabaya.

Di lokasi kecelakaan, sopir truk melakukan pengereman dengan menyalakan lampu hazard sebagai penanda.

Akan tetapi, mobil boks korban diduga tidak memperhatikan adanya manuver pengereman dari truk itu. Tabrakan pun terjadi mengakibatkan mobil boks ringsek.

"Truk Hino melakukan pengereman mendadak dan menyalakan lampu hazard, namun karena tidak mampu mengantisipasi pengereman sehingga pickup boks menabrak bagian bak belakang truk Hino," ungkap Ega.

Baca selengkapnya: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Surabaya, Sopir dan Kernet Mobil Boks Tewas

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut meminta tebusan Rp 5 miliar sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.

Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menerangkan, permintaan tebusan akan disangupi dengan proses negosiasi.

"Sebetulnya terkait hal itu, Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa saat setelah penyanderaan, muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI, yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan, dan bahan medis," tuturnya.

Adapun soal dua syarat lainnya, yakni senjata dan merdeka, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mneyatakan bahwa dua tuntutan tersebut tak akan dipenuhi.

"Namun, untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya, asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," jelasnya, Kamis (29/6/2023).

Baca selengkapnya: KKB Egianus Kogoya Disebut Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Polisi Klaim Uang Sedang Disiapkan

Seorang pasien berusia 6 tahun dilaporkan meninggal dunia usai ambulans yang membawanya terperosok ke selokan. Insiden ini terjadi di jalan lintas Desa Kacung, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (30/6/2023).

Korban merupakan pasien gawat darurat yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mentok, Bangka Barat, dari Puskesmas Kelapa. 

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bangka Belitung Kombes Juang Andi Priyanto mengungkapkan, ambulans tersebut awalnya melaju menuju arah Mentok pada Jumat sore.

Saat ambulans melintas di tempat kejadian, tiba-tiba ada pengendara sepeda motor yang diduga belok kanan, sehingga terlibat tabrakan. Sopir ambulans lantas banting setir, sehingga mobilnya terperosok.

"Kecelakaan lalu lintas ganda sepeda motor Honda Vario warna hitam BG-3266-XA dengan SUZUKI APV warna putih (Ambulance) BN-1014-RZ," terangnya, Jumat.

Baca selengkapnya: Kronologi Ambulans Terperosok ke Selokan, Pasien Anak di Bangka Belitung Tewas

Seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tenggah, berinisial R, membakar sejumlah ruang sekolahnya.

Atas kejadian tersebut, Bejo Pranoto selaku kepala sekolah R, menyebutkan bahwa pelaku sering cari perhatian (caper) di sekolah.

Menurutnya, remaja tersebut tidak nakal, tetapi sering meminta perhatian lebih kepada teman dan guru-guru di sekolah.

"Pokoknya caper, dia minta perhatian lebih pada teman-teman. Tidak nakal," bebernya.

Berdasarkan keterangan polisi, R mengaku sakit hati karena dirundung teman-temannya dan karyanya kurang diapresiasi oleh guru.

Baca selengkapnya: Siswa SMP yang Bakar Sekolah di Temanggung Disebut Caper, Kepsek: Dia Minta Perhatian

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Pythag Kurniati, Riska Farasonalia, Maya Citra Rosa)

https://regional.kompas.com/read/2023/07/03/063300478/-populer-nusantara-alasan-pria-di-ponorogo-tutup-gang-pakai-tembok-kkb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke