Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tia Saraswati
Dosen FIB UNAIR

Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNAIR, Prodi Studi Kejepangan, Mahasiswa S3 Kajian Budaya dan Media UGM

Memutus Lingkaran Setan "Maternal Filicide"

Kompas.com - 30/06/2023, 10:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Memutus lingkaran setan Maternal Filicide

Maternal filicide menjadi tanggung jawab kita semua. Bagi pihak keluarga yang memiliki anggota keluarga seorang perempuan dan ibu yang mengalami gejala depresi, wajib untuk menjadi support system yang baik.

Tetap tawarkan bantuan untuk merawat sang anak jika sang ibu tampak menunjukkan gejala kesehatan mental yang tidak stabil.

Peran suami menjadi sangat krusial karena suami menjadi orang terdekat dari sang ibu yang seharusnya bisa memantau dan membantu penyembuhan mental sang ibu.

Selanjutnya, kenalkan ibu yang mengalami masalah gangguan jiwa dengan komunitas peduli kesehatan jiwa yang bisa memberikan pendampingan dan menjadi tempat curhat.

Seperti Get Happy, komunitas ini memberikan ‘ruang’ bagi orang-orang yang sedang mengalami depresi untuk menyuarakan masalahnya. Komunitas ini bisa diakses melalui situs mereka maupun media sosial.

Terakhir, permasalahan maternal filicide harus menjadi bagian dari program pemerintah pusat yang wajib disosialiasikan di berbagai lapisan masyarakat, dengan bantuan pemerintah daerah.

Tidak hanya kampanye melalui media sosial lembaga terkait atau dengan bantuan influencer, kampanye anti-maternal filicide ini juga harus diturunkan di kampung-kampung dengan bantuan perangkat desa (kepala desa, RT dan RW). No more maternal filicide. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com