Pelaku lantas mengejar korban dan memukuli mertuanya itu.
Tak puas memukul korban, pelaku menusukkan pisau ke tubuh korban sebanyak tiga kali. Setelah mengetahui korban jatuh terkapar, pelaku pergi melarikan diri.
"Tiga kali, saya khilaf karena malam. Saya lari ke hutan untuk sembunyi," ucapnya.
Saat ditanya keberadaan pisau yang digunakan untuk menusuk mertuanya hingga tewas, Inu mengaku tak mengetahuinya dimana.
Setelah membunuh mertuanya, Inu mengaku sembunyi di hutan selama sehari semalam. Kemudian ia memutuskan pulang ke rumah untuk menyerahkan diri.
"Saya tidak tahan lagi saya kelaparan. Jadi saya pulang ke rumah Kades untuk menyerahkan diri karena bersalah," kata dia.
Ternyata selama lima bulan terakhir, korban yang telah bercerai tinggal bersama Inu dan istrinya
"Sekitar 5 bulan tinggal di rumah saya karena dulu, sebelum aku jadi (nikah) dengan istri aku, dia (korban) yang menghidupi istri aku," ungkap Inu.
Pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai buruh mengaku sudah tiga tahun menikah dan belum memiliki anak.
"Kepada keluarga korban, aku minta maaf, aku nyesel karena sudah bunuh mertua aku sendiri," ucapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Robertus Belarminus), Sripoku.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.