Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Sudah Melanda Semarang, Warga Harus Antre Setiap Hari untuk Mendapat Air Bersih di Masjid

Kompas.com - 26/06/2023, 14:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) rela antre air bersih sejak pagi karena mulai kekeringan sejak satu bulan yang lalu.

Salah satu warga Jabungan RW 3, Sugirah (66) mengatakan, tempat tinggalnya sudah lama kekurangan air bersih. Hal itu membuatnya terpaksa ambil air dari masjid.

"Selain ambil dari masjid, kita juga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah," jelasnya saat ditemui di Jabungan, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Warga Jabungan Semarang Mulai Alami Kekeringan, BPBD Mulai Rutin Berikan Bantuan Air Bersih

Dia menjelaskan, air yang ada di masjid berbeda dengan air yang bersumber dari sumur warga. Menurutnya, air dari masjid lebih bersih dan layak untuk dikonsumsi.

"Kalau dari sumur warga banyak kapurnya. Jadinya tak bisa dikonsumsi," ujar dia.

Hal yang sama dikatakan Usman Ali (64), warga Jabungan yang lain. Ketika kemarau air yang mengalir ke sumur milik warga menjadi kecil, berbeda saat musim penghujan.

"Di sini kalau musim kemarau kecil air yang mengalir. Kalau musim hujan besar," ungkap Usman.

Hal itu membuatnya terpaksa antre ambil air bersih ke masjid di dekat rumahnya setiap hari. Rutinitas seperti itu sudah dia lakukan sejak 40 tahun yang lalu.

"Kekeringan seperti ini sudah saya rasakan sejak 40 tahun lalu saat saya tinggal di sini. Jadi saya terbiasa," imbuh dia.

Baca juga: Kekeringan di Sumbawa Meluas, 33 Desa Terdampak

Dia menjelaskan, mayoritas warga Jabungan ambil air dari sumur dan air bantuan dari pemerintah ketika pagi dan sore. Untuk mengambil air warga harus antre tak boleh sembarangan.

"Jadi galon-galon itu untuk antre. Di sini harus antre. Biasanya banyak ambil air ketika pagi sebelum kerja," paparnya.

Kirim bantuan

Kabid Kebencanaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Bambang Haryanto mengatakan, kekeringan sudah dirasakan warga Jabungan sejak beberapa hari terakhir.

"Untuk permintaan air bersih sudah ada," jelasnya saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Dia menjelaskan, setiap Senin, petugas BPBD Kota Semarang sudah rutin melakukan pengiriman 2 tangki dan meminjami tandon untuk warga di Kelurahan Jabungan.

Baca juga: 12 Kelurahan di Kota Bima Dilanda Kekeringan, 21.103 Jiwa Terdampak Krisis Air

"Setiap Senin kita kirim air bersih, karena sudah mengalami kekeringan," paparnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Abel Monteiro mengaku sudah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan.

"Ada 11 kelurahan yang berpotensi kekeringan," jelasnya.

Dia menjelaskan, 11 wilayah yang berpotensi kekeringan tersebut yaitu Kelurahan Rowosari, Mangunharjo, Cebongan, Srondol Kulon, Sukorejo, Kedungpane, Tugurejo, Wonodri, Karangroto, Sawah Besar, dan Penggaron Kidul.

"Kita sudah siapkan sejumlah langkah antisipasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com