PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), akhirnya dapat dikendalikan.
Setelah digempur dari darat dan udara selama empat hari, api di permukaan berhasil dipadamkan.
"Api di permukaan lahan sudah berhasil kami padamkan. Saat ini, tinggal pendinginan titik asap. Karena lokasi yang terbakar ini kan lahan gambut, jadi bara apinya masih ada mengeluarkan asap," sebut Kepala Kepolisian Resor Rohul AKBP Budi Setiyono saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Kebakaran Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Sudah Mencapai 100 Hektar
Budi mengatakan, saat ini tim gabungan dari TNI, Polres Rohul, BPBD dan masyarakat setempat tengah melakukan pendinginan.
Pemadaman dan pendinginan bakal dilakukan sampai tuntas agar api tidak kembali muncul.
"Pemadaman dan pendinginan kita lakukan sampai tuntas. Bahkan, Kapolsek Bonai Darussalam bersama anggotanya sampai menginap beberapa malam di lokasi karhutla," sebut Budi.
Sementara itu, Budi mengklarifikasi data luas hutan dan lahan yang terbakar di Desa Pauh mencapai 100 hektar, yang disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, Zuljandri Rosa.
Baca juga: Kebakaran Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Tak Kunjung Padam, Petugas Berjibaku dari Darat dan Udara
Menurutnya, lokasi karhutla itu sebagian masuk ke wilayah Kabupaten Bengkalis.
"Luas lahan yang terbakar di Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, tidak sampai 100 hektar. Diperkirakan hanya 20 sampai 30 hektar. Selebihnya masuk wilayah Bengkalis," sebut Budi.