Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Pasokan Air dan Pupuk Mahal, Petani di Pantura Tegal Hanya Panen Setahun Sekali

Kompas.com - 18/06/2023, 08:00 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com- Petani padi di wilayah pantura Kecamatan Warureja, Suradadi, dan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengeluhkan kurangnya pasokan air atau krisis air yang sudah terjadi selama puluhan tahun.

Keberadaan Bendungan Cipero Warureja dan Waduk Cacaban Kedungbanteng, Tegal belum mampu mengalirkan air ke saluran irigasi untuk persawahan wilayah hilir yang mencapai 10.000 hektare di tiga kecamatan.

Tak hanya persoalan air, petani juga mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi di lapangan. Karena dua alasan itu, alhasil panen padi hanya bisa terjadi sekali dalam setahun.

Baca juga: Kisah Petani Talio Hulu Kalteng Diminta Tanam Padi di Lahan Gambut, BRGM: Cegah Karhutla

Salah satu petani asal Warureja, Karjani (52) mengatakan, kondisi pertanian diperparah ketika musim kemarau seperti sekarang. Bahkan saat ini banyak sawah yang terancam gagal panen.

"Permasalahannya ya debit air. Apalagi kemarau pasti kurang air," kata Karjani kepada Kompas.com, usai menghadiri Dialog Pertanian Bulan Bung Karno yang digelar Anggota DPR RI Dewi Aryani, di Bendungan Cipero, Kedungjari, Warureja, Kabupaten Tegal, Sabtu (17/5/2023).

Karjani mengatakan, para petani juga akhirnya menagih janji yang sebelumnya pernah disampaikan pemerintah pusat jika akan dibangun embung atau cekungan penampung air di wilayah Kecamatan Jatinegara.

"Menagih janji. Katanya akan ada Embung Jatinegara, namun sampai sekarang belum ada realisasinya. Maka kami menagih janji. Karena kalau pengairan bagus kita bisa panen lebih dari satu kali," kata Karjani.

Baca juga: Polisi Selidiki Temuan Pupuk Palsu yang Beredar di Situbondo

Kepala Desa Sidamulya, Warureja, Tegal, Pramono mengatakan, selain persoalan air juga terkait dengan pupuk. Menurutnya, harga pupuk sudah berubah atau tak sekadar naik.

"Sebagai kepala desa saya banyak menerima keluhan warga yang rata-rata petani. Karena memang lahan pertanian kita tadah hujan," kata Pramono.

Selama enam tahun menjabat kades, baru pertama kali mendapat undangan yang membahas persoalan air dan pupuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com