Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto menerangkan, untuk saat ini petugas di lapangan masih kendala untuk menjangkau lokasi lahan yang terbakar.
Selain itu, hampir kawasan yang terbakar memiliki sumber air yang jauh dari lokasi titik kebakaran.
“Diperkirakan membutuhkan sekitar delapan unit helikopter water bombing untuk pemadaman, saat ini baru enam,”ujarnya.
Kawasan yang yang terbakar di Sumsel sejauh ini bisa mencapai satu hingga dua hektare dalam satu titik.
Dalam catatan mereka, sepanjang Mei 2023 jumlah lahan yang terbakar sudah mencapai 1.050 hekatare.
“Lokasi yang terbakar sebagian besar digunakan untuk pembukaan lahan untuk pertanian termasuk juga permukiman,”ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.