Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke "Medsos"

Kompas.com - 09/06/2023, 22:50 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof Dr H Seto Mulyadi, S Psi, M Si, atau yang biasa dipanggil Kak Seto berpesan kepada media sosial, setelah mencuatnya kasus pemerkosaan seorang remaja yang dilakukan 11 pria di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kak Seto meminta media sosial (medsos) untuk berhati-hati dalam menyampaikan berita terkait kasus kekerasan seksual tersebut. Dia mengatakan, kesembuhan anak ini juga dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya.

"Kami titipkan kepada media sosial memohon hati-hati dalam menyampaikan berita atau informasi. Karena Ini kan bisa terdengar ke orangtua anak dan akan disampaikan ke anak dan ini akan menambah beban dan luka hati dia. Tanpa sengaja media juga menjadi bagian kekerasan terhadap anak," kata Kak Seto, di Palu, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Kunjungi Remaja yang Diperkosa 11 Pria, Menteri PPPA: Hukuman Kebiri bagi Pelaku Sangat Dimungkinkan

"Kami titip ke media juga turut mengkampanyekan perlindungan anak, jadi jangan sampai terjadi lagi kekerasan seksual tetapi juga kejahatan seksual," pesan kak Seto, saat mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengunjungi korban yang diperkosa 11 pria di Palu.

Pesan yang disampaikan Kak Seto ini bukan hanya untuk korban anak di Parigi Moutong, tetapi buat anak-anak di Sulawesi Tengah.

"Jadi mohon dijaga kesehatan jiwanya. Tidak hanya adik R juga seluruh anak di Sulteng. Mohon dijaga bersama, dilindungi bersama, hidup dipenuhi hak-haknya, tumbuh kembang juga hak berpartisipasi," kata Kak Seto kembali.

Sebelumnya, kejahatan seksual dialami anak berusia 15 tahun di Kabupaten Parigi Moutong. Pelakunya 11 orang. Ke-11 orang ini saling mengenal satu sama lain. Ada dugaan jika korban anak ini jadi budak seks para pelaku.

Awal kasus ini terungkap saat korban melaporkan ke Kepolisian Resor Parigi Moutong. Dari laporan tersebut, polisi akhirnya menangkap 5 tersangka. Tekanan media atas kasus ini, polisi kembali menangkap 2 orang pelaku lain yang ditangkap di rumahnya di Parigi Moutong.

Tersisa 4 pelaku, termasuk oknum polisi yang saat itu baru dimintai keterangan terkait keterlibatannya.

Akhirnya terkuak jika oknum polisi terlibat dalam pemerkosaan anak di bawah umur. Usai dimintai keterangan, oknum polisi ditetapkan sebagai tersangka.

Kemudian polisi menangkap 2 tersangka lain yang berada di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Total pelaku ada 10 orang. Sementara 1 orang pelaku lagi masih diburu.

Baca juga: Kapolri Atensi Kasus ABG 16 Tahun Diperkosa 11 Pria di Sulteng yang Disebut Polisi Persetubuhan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com