Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Di kompleks percandian ini, terdapat lima candi yang masing-masing diperuntukkan bagi lima Dhyani Buddha.
Kelima Dhyani Buddha tersebut adalah Dhyani Buddha Aksobya dengan Bhumisparsa mudra (menunjuk Bumi sebagai saksi) sebagai penguasa timur, Dhyani Buddha Ratnasambhawa dengan Vara mudra (sikap memberi anugerah) sebagai penguasa selatan, Dhyani Buddha Amithaba dengan Dhyana mudra (sikap bersemedi) sebagai penguasa barat, Dhyani Buddha Amoghasidha dengan Abhaya mudra (sikap menolak bahaya) sebagai penguasa utara, dan Dhyani Buddha Wairochana dengan Dharma Cakra Mudra (sikap memutar roda dharma) sebagai penguasa zenit (titik khayal di langit yang tegak lurus di atas bumi terhadap cakrawala).
Gaya arsitektur candi menunjukkan ciri-ciri bangunan dari abad ke-8 atau abad ke-9, sehingga diperkirakan Candi Ngawen dibangun oleh Dinasti Syailendra yang menguasai Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Umbul berada di di Dusun Candi Umbul, Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Situs kuno bernama Candi Umbul ini konon berasal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno sejak abad 8 Masehi, dan sudah ada sebelum Candi Borobudur berdiri.
Sumber air hangat keluar dari dasar kolam atau ‘mumbul’ (umbul) dalam bahasa Jawa menjadi alasan penamaan candi ini.
Menariknya, Candi Umbul yang merupakan pemandian air hangat peninggalan kerajaan Dinasti Syailendra, kini menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Magelang.
Sumber:
visitjawatengah.jatengprov.go.id
kompas.com (Silvita Agmasari, Dini Daniswari, Widya Lestari Ningsih)