Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Kompas.com - 31/05/2023, 09:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai contoh, pembangunan tanggul laut sepanjang 879 meter dan batuan pemecah ombak sepanjang 146 meter dapat mengatasi abrasi di pantai kota Padang (Kompas.id, 5/4/2021).

Pembangunan infrastruktur pantai itu dikerjakan hanya dalam waktu tiga bulan dengan biaya Rp19 miliar, yang berasal dari anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Semestinya berbagai kota dan daerah yang terancam abrasi perlu segera melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya, termasuk menyiapkan penduduk untuk beradaptasi dengan kenaikan air muka laut yang sudah nyata dihadapi.

Untuk itu diperlukan perencanaan yang menyeluruh, lintas daerah dan lintas sektor, karena sifat ancaman kenaikan air muka laut yang seperti balon, ditekan disini menggelembung di sana.

Kemudian pelaksanaan dari strategi mengatasi abrasi pantai itu juga harus terpadu. Saat ini setidaknya ada empat kementerian/lembaga yang tupoksinya terkait dengan pantai, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan BNPB.

Apakah sudah ada kesamaan persepsi dan keterpaduan program dari setidaknya keempat instansi pusat itu dalam mengatasi ancaman kenaikan air muka laut di seantero wilayah negara?

Ini merupakan pertanyaan yang kiranya perlu dijawab dengan segera, agar tidak mengorbankan terlalu lama kehidupan masyarakat yang berada di luar kesanggupannya.

***

Warga yang mengalami musibah memerlukan solusi konkret alias dapat dilakukan dengan segera.

Secara sepintas masalahnya terletak pada peraturan yang tidak mendukung dan/atau kebijakan yang tidak memprioritaskan penyelesaian kasus-kasus itu. Tidak terlihat ada kendala fisik, dana dan kemampuan, karena skala masalah yang tidak sangat besar.

Menjadi harapan kita agar masalah-masalah itu segera diatasi. Mereka yang terkena musibah itu sudah cukup lama menunggu.

Hajatan besar Pemilu 2024 jangan sampai membuat kita lupa akan penderitaan sebagian warga itu. Derita mereka adalah derita kita juga. Jangan biarkan mereka lebih lama lagi menderita. Segeralah diatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com