Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Sebut 1 Ponpes dan Asrama di Lombok Timur Diawasi karena Kasus Dugaan Kekerasan Seksual

Kompas.com - 22/05/2023, 16:36 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Kementrian Agama (Kemenag) di Lombok Timur menyebutkan bahwa sebuah asrama dan pondok pesantren di wilayahnya saat ini berstatus dalam pengawasan.

Hal tersebut menyusul mencuatnya dugaan kasus kekerasan seksual di dua pondok pesantren di Lombok Timur. Polisi juga telah menangkap dua pimpinan pondok yang berbeda berinsial LM (40) dan HSN (50).

Baca juga: Bupati Lombok Timur Minta Pelaku Pencabulan 41 Santriwati Dihukum Berat

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur, Sirojudin mengatakan salah satu lokasi dugaan kekerasan seksual terjadi adalah asrama siswa.

"Asrama ini tidak terdaftar di Kementerian Agama, tidak ada nomenklatur ponpesnya," kata dia, Senin (22/5)2023).

Baca juga: LSBH: Korban Kekerasan Seksual Pimpinan Ponpes di Lombok Timur Merasa seperti Dihipnotis

Menurutnya, ada sejumlah syarat pendirian pondok seperti memiliki tempat ibadah, pimpinan, dan lain sebagainya.

"Sementara asrama yang dipimpin LM tidak memenuhi syarat sebagai pondok dan tidak terdaftar di Kementerian Agama. Aktivitasnta mengasramakan para santri dan santriwati, lalu sekolahnya di mana-mana," katanya.

Sementara Ponpes yang dipimpin HSN (50) sama-sama berada di Kecamatan Sikur, Lombok Timur dan memiliki izin.

"Sudah lama terdengar informasi itu, baru sekarang ada yg melaporkan," ungkapnya.

Menurutnya, kasus di ponpes yang dipimpin HSN ini, adalah tindakan oknum.

"Jika kasus ini terbukti, kita akan koordinasi dengan Kementerian, Kanwil, dan pusat, karena izin mendirikan pondok pesantren itu dikeluarkan pusat, akan ditentukan nanti apakah izin ponpes tersebut beraktivitas akan dibekukan atau dibiarkan dengan perombakan pengurus," katanya.

Setelah kejadian tersebut, Sirojudin mengatakan, Kemenag lebih intensif mengawasi dengan membentuk satgas pengawasan ponpes.

Baca juga: Kunjungan ke Ponpes Al Munawwir, Mahfud MD Tak Bahas Politik, Hanya Tapak Tilas Saat Cari Istri

Sirojudin juga berpesan agar warga tidak ragu menitipkan anak mereka di ponpes.

Sebab menurutnya, perbuatan tersebut dilakukan oknum.

"Karena pondok pesantren kita lebih dari 200 ratus lembaga. Ini hanya satu lembaga, jangan terlalu dibesar-besarkan," jelasnya.

Baca juga: Ponpes di Temanggung Terbakar, Baju dan Buku Milik Santri Ludes

Ketua Lembaga Studi dan Bantuan Hukum (LSBH) NTB, Badaruddin mengatakan bahwa pihaknya bersama tim Koalisi Anti Kekerasan Perempuan dan Anak membentuk pos pengaduan di Kantor LSBH Mataram dan LBH APIK di Mataram.

"Kami menjaga kemungkinan jika ada korban yang ingin melapor dan mendapat perlindungan, karena kami yakin jumlah korban akan terus bertambah jika mereka diyakinkan mendapat perlindungan jika melapor," kata Badar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com