Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Rumput di Lokasi Pembangunan Tol Solo-Yogya, Warga Klaten Temukan Harta Karun Situs Wonoboyo

Kompas.com - 17/05/2023, 16:19 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Warga Plosokuning, Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah menemukan sisa-sisa harta karun situs Wonoboyo saat perataan tanah pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

Sisa harta karun situs Wonoboyo berupa fragmen priuk tembaga, berbagai logam, fragmen dua arca perunggu, gantungan lampu perunggu dan benda logam lainnya ditemukan warga tiga hari sebelum Lebaran.

Warga tersebut awalnya mencari rumput. Karena tidak berani untuk menggali sisa harta karun situs Wonoboyo kemudian mengajak warga lainnya untuk menggalinya.

Baca juga: Apakah Harta Karun Emas Nazi Nyata?

"Awal mula itu ada seorang warga setelah eskavator itu meratakan tanah mencari rumput di sekitar situ. Nah nemu benda mirip logam. Dia mau menggali takut terus pulang cari teman. Malamnya datang lagi menggali itu sama temannya terus menemukan itu (benda sisa harta karun situs Wonoboyo)," kata Humas Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten Hari Wahyudi kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Temuan benda logam sisa harta karun situs Wonoboyo disimpan warga di rumahnya selama empat hari. Kemudian keesokan harinya, baru mereka melaporkan temuan tersebut kepada pihak kelurahan.

Kemudian dari pihak kelurahan, lanjutnya laporan temuan benda sisa harta karun Wonoboyo diteruskan ke Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klaten dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Jateng-DIY.

"Selang empat hari itu disimpan di rumah. Baru habis Lebaran dilaporkan ke kelurahan," ungkap dia.

Dikatakan dia bahwa benda-benda yang ditemukan warga tersebut masih berkaitan dengan temuan emas Wonoboyo. Di sekitar lokasi penemuan benda logam juga terdapat temuan batu bata merah dalam jumlah banyak.

Diduga batu bata merah ini juga bagian dari peninggal sejarah situs tersebut. Batu bata merah ini sampai sekarang masih dibiarkan tanpa ada penanganan lebih jauh.

"Temuan benda itu bagian cagar budaya. Karena temuan yang sejenis dengannya juga sudah diamankan di BPCB. Saya punya beberapa foto yang sejenis dengan temuan yang ada di Plosokuning," jelas Hari.

Benda-benda yang ditemukan warga di Plosokuning, Wonoboyo, Klaten merupakan peninggalan masa pemerintahan Mataram Kuno sekitar abad 9-10 Masehi.

Hari menyampaikan banyak situs sejarah di Klaten yang terkena dampak karena ada pembangunan jalan tol. Sebagai situs peninggalan sejarah seharusnya mendapatkan perlindungan. Tetapi karena mengejar proyek banyak situs sejarah yang rusak.

"Selain situs Keprabon kan situs Wonoboyo kan termasuk jalur jalan tol yang tanda kutip itu kita berikan warning ketika melakukan pengerjaan karena harus ekstra hati-hati. Cuma yang saya sayangkan itu sudah ada warning seperti itu mereka yang namanya diburu waktu pengerjaannya tidak hati-hati," ungkap dia.

Baca juga: Teka-teki Emas Nazi dan 4 Harta Karun yang Tidak Pernah Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com