Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Membaca Buku Bersama Bookclub Semarang di Taman Indonesia Kaya Semarang

Kompas.com - 15/05/2023, 09:33 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Di bawah teriknya Kota Semarang, segerombolan anak muda Semarang memilih duduk melingkar di tengah panggung Taman Indonesia Kaya, tepatnya di Jalan Menteri Supeno, Mugassari, Kota Semarang.

Puluhan anak muda itu tampak serius membolak-balikkan lembaran buku. Tidak hanya di panggung Taman Indonesia Kaya, beberapa orang memilih duduk di bawah pohon yang rindang ataupun tempat yang lebih teduh.

Selang satu jam, secara bergantian mereka mempresentasikan hasil bacaannya. Tidak hanya buku fiksi seperti novel, sebagian orang juga membawa buku non fiksi seperti self development, sejarah, hingga filsafat.

Baca juga: Hari Kartini, Komunitas Penyelam Perempuan Kupang NTT Rehabilitasi Terumbu Karang

Co-Founder Bookclub Semarang, Firly Aufa Ahsanti, mengatakan, komunitas yang dibentuk sejak Oktober 2022 ini memang bertujuan untuk mewadahi penggemar buku di Semarang, khususnya anak-anak muda agar dapat menghidupkan literasi di Kota Lumpia ini.

Meski masih berusia dini, Acha, sapaan akrabnya, menyebut, anggota Bookclub Semarang terus bertambah seiring berjalannya waktu.

“Awalnya cuma 4 sampai 5 orang yang kumpul. Setelah kita promosi lewat media sosial, akhirnya sampai sekarang yang bergabung dan ikut baca buku bersama bisa sampai 80 hingga 100 orang setiap minggunya,” jelas Acha.

Lebih jelas Acha mengatakan, Bookclub Semarang ini konsisten mengadakan kegiatan baca buku bersama setiap hari Minggu, mulai dari pukul 10.30 hingga 13.30 WIB, dengan urutan rundown yang telah disusun.

Di samping itu, dirinya menyebut, peminat Bookclub Semarang datang dari beragam latar belakang. Mulai dari anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA), kuliah, hingga pekerja muda. Tak heran, jika jenis atau genre bacaan yang dibawa juga beragam.

“Di sini tidak ada batasan umur, mau masih SMA, kuliah, atau sudah bekerja semua boleh bergabung. Lebih menjangkau ke seluruh kalangan. Jenis bukunya pun juga demikian, apapun boleh. Karena setelah membaca mandiri, kita saling sharing,” ucap mahasiswa UIN Walisongo Semarang itu.

Baca juga: Cerita Komunitas Petani Muda di Bali yang Sukses Gunakan Pupuk Organik

Selain itu, Acha mengaku, ada alasan tersendiri mengapa Bookclub Semarang menggunakan fasilitas umum seperti Taman Indonesia Kaya sebagai tempat kegiatan membaca.

Menurut Acha, Kota Semarang memiliki peminat literasi yang tinggi. Bahkan, Kota Semarang telah meraih peringkat ketiga ketiga tingkat Gemar Membaca Nasional 2022 setelah Yogyakarta dan Gunungkidul.

Dengan demikian, keberadaan Bookclub Semarang di tengah tempat umum tersebut dapat menarik perhatian masyarakat untuk bergabung ke Bookclub Semarang.

“Karena kita di tempat umum, mungkin masyarakat bisa melihat bahwa ada banyak orang yang membaca buku di sini. Sehingga ini menjadi promosi literasi terselubung dari kami,” tutur dia.

Sementara itu, salah satu anggota Bookclub Semarang, Ivan Zhayoga, mengaku, sangat senang dan terbantu dengan adanya komunitas Bookclub Semarang.

Menurut Ivan, selain membaca buku bersama, kegiatan ini memberi manfaat untuk menambah pengetahuan dan tempat untuk bersosialisasi.

Baca juga: Komunitas Sepeda Brompton Gelar IDC3 Bali International Challenge

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com