Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Trisno, Pelajar di NTT yang Berjalan dengan Tongkat ke Sekolah karena Sakit

Kompas.com - 05/05/2023, 08:17 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MANGGARAI TIMUR, KOMPAS.com- Patrisno Quirino Jeyede (12) setiap hari harus berjuang berjalan kaki dengan tongkat demi menuju sekolahnya di SD Katolik Paundoa, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Trisno, sapaan akrab bocah tersebut mengalami sakit di bagian kakinya sejak 2022 dan kini tak bisa berjalan dengan normal.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Trisno, bocah yang berjalan kaki dengan tongkat ke sekolah. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Untuk sampai di sekolahnya, Trisno harus berjalan dengan bantuan tongkat sejauh satu kilometer dari rumahnya di Kampung Watunija.

"Saya berjuang keras untuk terus sekolah walaupun saya berjalan dibantu dengan tongkat kayu dari rumah ke sekolah," kata dia.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Trisno, bocah yang berjalan kaki dengan tongkat ke sekolah. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Sempat tak bisa jalan

Ibu Trisno, Magdalena Ojing menjelaskan, Trisno yang masih duduk di kelas lima SD adalah anak keempat dari empat bersaudara.

Ayahnya yang bernama Quirinus Jala, telah meninggal dunia.

Magdalena menuturkan awal mula kaki putranya itu sakit hingga sempat tak bisa berjalan.

Menurutnya, hal itu terjadi ketika Trisno pulang dari bermain bola, November 2022 lalu. Dia mengeluhkan sakit di bagian ujung kaki hingga pangkal paha.

Baca juga: Perjuangan Trisno, Siswa SD di NTT yang Berjalan dengan Tongkat Kayu demi Pergi ke Sekolah

"Tidak bisa berdiri dan jalan. Kemudian saya bawa ke rumah keluarga di dekat kampung," ujar Magdalena.

Seminggu kemudian, keluarga membawa Trisno berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.

Trisno didiagnosis mengalami knee joint atau gangguan pada sendi.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Trisno, bocah yang berjalan kaki dengan tongkat ke sekolah. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Operasi

Tindakan operasi untuk menolong Trisno dilakukan tiga kali dengan mengeluarkan cairan di bagian paha.

Setelah itu dia beristirahat selama empat bulan dan tak bisa pergi sekolah.

"Selama Trisno istirahat selama empat bulan, ia menangis terus di rumah dan ia memiliki kemauan keras untuk sekolah bersama teman-temannya," katanya.

Usai perawatan, Trisno bisa berjalan meski dengan terseok-seok menggunakan tongkat.

"Sebagai ibu, saya merasa sedih dengan derita yang dialami anak saya ini," kata dia.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Trisno, bocah yang berjalan kaki dengan tongkat ke sekolah. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Regional
Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Regional
Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com