Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Trisno, Siswa SD di NTT yang Berjalan dengan Tongkat Kayu demi Pergi ke Sekolah

Kompas.com - 02/05/2023, 09:34 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com– Matahari masih malu-malu saat Patrisino Quirino Jeyede (12) terseok-seok melangkahkan kakinya.

Kedua tangan siswa kelas V Sekolah Dasar Katolik Paundoa, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur itu memegang sebuah tongkat.

Baca juga: Hardiknas 2 Mei 2023: Sosok Ki Hadjar Dewantara dan Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Dengan alat bantu tersebut, Patrisno berjalan menempuh jarak satu kilometer dari Kampung Watunija demi pergi ke sekolahnya.

UPDATE: Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah perjuangan Trisno terus sekolah. Uluran tangan Anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini

"Saya biasa bangun jam 06.00 Wita, pakai baju seragam, jam 06.30 Wita saya berangkat dari rumah ke sekolah, jaraknya satu kilometer," katanya saat ditemui Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Hardiknas 2022: Kebudayaan, Sumber Belajar dan Tujuan Pembelajaran

Bocah yang kerap disapa Trisno tersebut mengaku tetap bersemangat menimba ilmu meski di tengah keterbatasan kondisi fisik.

"Saya berjuang keras untuk terus sekolah walaupun saya berjalan dibantu dengan tongkat kayu dari rumah ke sekolah," jelasnya.

Ingin menjadi tentara

Trisno merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Magdalena Ojing (43) dan Almarhum Quirinus Jala (47). Kaki Trisno sakit dan sulit digunakan untuk berjalan.

Meski demikian, Trisno memiliki cita-cita menjadi tentara.

"Saya memiliki cita-cita menjadi tentara walaupun saya memiliki keterbatasan fisik," katanya.

Karena kondisinya tersebut, sang ibu membuatkan sebuah tongkat kayu untuk membantunya berjalan.

"Dulu saat kaki saya tidak sakit, saya biasa bermain bola kaki dengan teman-teman. Setelah kaki sakit, saya tidak biasa lagi bermain bolak kaki. Saya sangat sedih sekali. Saya berdoa dan berharap kaki kanan saya sembuh seperti dulu lagi," jelasnya.

Cerita sang ibunda

Ibunda Trisno, Magdalena Ojing (43) mengatakan, November 2022 lalu, Trisno pulang dari bermain bola kaki.

Setiba di rumah, ujung kakinya putranya sakit selama satu minggu. Rasa sakit itu rupanya menjalar sampai di pangkal paha. Ketika Trisno sakit, ia tidak bisa berjalan dan susah berdiri.

"Saya catat awal anak kami sakit sejak 2 November 2022 lalu. Tidak bisa berdiri dan jalan. Kemudian, saya bawa ke rumah keluarga di dekat kampung. Lalu satu minggu kemudian, keluarga membawa berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa," jelasnya.

Patrio Quirino Jeyade (12), siswa kelas V SDK Pandoa, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Senin, (1/5/2023) berjalan kaki ditopang dengan tongkat kayu dengan jarak 1 kilometer. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Patrio Quirino Jeyade (12), siswa kelas V SDK Pandoa, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Senin, (1/5/2023) berjalan kaki ditopang dengan tongkat kayu dengan jarak 1 kilometer. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com