Sementara Arya Penangsang yaitu putra dari Sekar Seda Lepen membalaskan dendam ayahnya dengan membunuh Sunan Prawoto sekeluarga dan merebut posisi raja Demak yang kelima.
Namun ulahnya membunuh pemimpin Jepara yaitu Pangeran Hadiri kemudian membuat para adipati termasuk Jaka Tingkir memusuhinya.
Kegagalan pemerintahan Kerajaan Demak juga menjadi salah satu faktor runtuhnya kerajaan tersebut.
Perbedaan mazhab antara masyarakat dan bangsawan, sikap pemerintah yang terlalu fokus dengan perang menghadapi Portugis, serta kurangnya kemauan untuk mendengarkan aspirasi dari rakyat, membuat Kerajaan Demak tidak dapat bertahan.
dilansir dari laman SMA N 13 Semarang, berikut adalah silsilah raja yang pernah memimpin Kerajaan Demak:
1. Raden Patah (1500-1518 M)
2. Pati Unus (1518-1521 M)
3. Sultan Trenggana (1521-1546 M)
4. Sunan Prawoto (1546-1549 M)
5. Arya Penangsang (1549-1554 M)
Beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang masih dapat ditemukan dan menjadi sumber sejarah antara lain:
Masjid Agung Demak yang diperkirakan didirikan pada tahun 1479 M adalah bangunan bersejarah yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak Kota.
Soko Tatal adalah tiang penyangga yang terbuat dari potongan kayu sisa pembuatan dari Soko Guru.
Soko Guru sendiri merupakan tiga buah tiang yang menyangga Masjid Agung Demak.
Situs Kolam Wudhu atau Pawastren merupakan tempat berwudhu untuk jamaah perempuan di Masjid Agung Demak.
Situs Kolam Wudhu ini memiliki dinding yang sangat indah dengan ukiran berupa motif majapahitan atau dinamakan maksurah.
Makam Raja-Raja Demak atau Makam Raja-Raja Kesultanan Demak berada di sisi barat laut Masjid Agung Demak yang masih berada di area kompleks masjid.
Kompleks pemakaman ini juga sering disebut masyarakat sebagai Pemakaman Kesultanan Bintoro Demak atau Kesultanan Demak.
Tiga bangunan kuburan utama yang ada di kompleks ini adalah Makam Raden Patah (Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo, Sultan Demak pertama), Raden Patiunus (Pangeran Sabrang Lor, Raja Demak kedua), dan Dewi Murthosimah (permaisuri / istri Raden Patah).
Sumber: gramedia.com, sma13smg.sch.id, dan kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.