Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ketupat, Masakan Khas Lebaran Sejak Zaman Kerajaan Demak

Kompas.com - 25/04/2022, 21:05 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Ketupat merupakan hidangan wajib masyarakat Indonesia saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Biasanya ketupat disajikan bersama opor ayam atau rendang.

Ketupat berupa hidangan berbahan beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa.

Berikut ini sejarah ketupat yang merupakan hidangan khas Lebaran.

Sejarah Ketupat

Menurut cerita rakyat, ketupat telah dikenal sebagai simbol perayaan Idul Fitri sejak pemerintahan Demak pada abad ke-15.

Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang mengembangkan Islam dengan bantuan Walisongo.

Dalam memasukkan Islam ke pedalaman, beberapa wali menggunakan pendekatan agraris dan kebudayaan.

Baca juga: Sejarah Ketupat, Sajian Lebaran di Indonesia yang Sudah Ada sejak Abad Ke-15

Sunan Kalijaga memasukkan ketupat sebagai peringatan hari besar Islam agar dapat merebut hari rakyat pribumi.

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islaman." terang Fadly Rahman, sejarawan Universitas Padjajaran Bandung sekaligus penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, mengutip dari Kompas.com (20/05/2020).

Fadly menjelaskan bahwa ketupat diperkirakan telah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

Beberapa orang remaja tengah membuat ketupat. Ketupat menjadi salah satu jenis hidangan Lebaran yang ada dalam Budaya anjang-anjangan atau mawakeun. Yakni budaya saling mengantar makanan di Tanah Sunda jelang Lebaran yang hampir punah. KOMPAS.com/RENI SUSANTI Beberapa orang remaja tengah membuat ketupat. Ketupat menjadi salah satu jenis hidangan Lebaran yang ada dalam Budaya anjang-anjangan atau mawakeun. Yakni budaya saling mengantar makanan di Tanah Sunda jelang Lebaran yang hampir punah.

Sunan Kalijaga mencocokkan ketupat dengan nilai-nilai ke-Islaman dan membaurkan pengaruh Hindu menjadi alkuturasi budaya.

Hampir tidak ada prasasti yang menuliskan tentang ketupat, namun diperkirakan ketupat telah menjadi makanan masyarakat sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam.

Makna Ketupat Saat Lebaran

Fadli menyebutkan bahwa ketupat disebut kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda. Kata kupat mengandung arti ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Baca juga: Kerap Jadi Santapan Lebaran, Bagaimana Sejarah Ketupat?

Di Bali, kutupat disebut tipat yang digunakan sebagai bagian ritual ibadah.

Selain itu, kupat juga berarti laku papat atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat.

Makna empat sisi ketupat, yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com