Salin Artikel

Sejarah Ketupat, Masakan Khas Lebaran Sejak Zaman Kerajaan Demak

KOMPAS.com - Ketupat merupakan hidangan wajib masyarakat Indonesia saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Biasanya ketupat disajikan bersama opor ayam atau rendang.

Ketupat berupa hidangan berbahan beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa.

Berikut ini sejarah ketupat yang merupakan hidangan khas Lebaran.

Sejarah Ketupat

Menurut cerita rakyat, ketupat telah dikenal sebagai simbol perayaan Idul Fitri sejak pemerintahan Demak pada abad ke-15.

Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang mengembangkan Islam dengan bantuan Walisongo.

Dalam memasukkan Islam ke pedalaman, beberapa wali menggunakan pendekatan agraris dan kebudayaan.

Sunan Kalijaga memasukkan ketupat sebagai peringatan hari besar Islam agar dapat merebut hari rakyat pribumi.

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islaman." terang Fadly Rahman, sejarawan Universitas Padjajaran Bandung sekaligus penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, mengutip dari Kompas.com (20/05/2020).

Fadly menjelaskan bahwa ketupat diperkirakan telah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

Sunan Kalijaga mencocokkan ketupat dengan nilai-nilai ke-Islaman dan membaurkan pengaruh Hindu menjadi alkuturasi budaya.

Hampir tidak ada prasasti yang menuliskan tentang ketupat, namun diperkirakan ketupat telah menjadi makanan masyarakat sebagai bagian dari kekayaan sumber daya alam.

Makna Ketupat Saat Lebaran

Fadli menyebutkan bahwa ketupat disebut kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda. Kata kupat mengandung arti ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Di Bali, kutupat disebut tipat yang digunakan sebagai bagian ritual ibadah.

Selain itu, kupat juga berarti laku papat atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat.

Makna empat sisi ketupat, yaitu:

1. Lembaran, satu sisi ketupat bermakna lembaran yang berasal dari kata dasar lembar. Artinya, pintu ampun dibuka untuk orang lain.

2. Luberan, bagian kedua ketupat bermakna luberan yang berasal dari kata dasar luber. Artinya memberikan sedekah pada orang lain.

3. Leburan, bagian ketiga ketupat berasal dari kata dasar lebur. Leburan bermakna melebur dosa yang dilalui dalam satu tahun.

4. Laburan, bagian terakhir ketupat bermakna laburan yang merupakan kata lain kapur. Arti kata ini bermakna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.

Ketupat tidak hanya terkenal di Indonesia, hidangan ini juga dikenal di Asia Tenggara, khususnya negara Melayu sebagai hidangan Idul fitri. (Editor:Yuharrani Aisyah)

Sumber:

Kompas.com
bobo.grid.id
Kompas.tv

https://regional.kompas.com/read/2022/04/25/210542478/sejarah-ketupat-masakan-khas-lebaran-sejak-zaman-kerajaan-demak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke