Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang Ormas | Keluarga Asiah Sebut Pihak Bandara Kualanamu Tak Maksimal

Kompas.com - 02/05/2023, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Kericuhan melibatkan sejumlah mahasiswa Papua dengan salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (1/5/2023).

Keributan berawal dari ada sejumlah orang yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba melakukan penyerangan dengan anak panah ke asrama mahasiswa Papua.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com hingga menjadi populer di urutan pertama.

Selain itu ada juga berita terkait keluarga Asiah Sinta Dewi (38), wanita yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu yang menuding pihak Bandara Kualanamu tidak maksimal dalam membantu pencarian korban.

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan (58), mengatakan, keluarga telah melapor ke pihak bandara bahwa Asiah hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift.

Mayat adiknya akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi telah membusuk.

Adapun lima berita populer yang dirangkum Kompas.com pada Senin (1/5/2023) sebagai berikut:

1. Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang dengan Anak Panah

Beredar video kericuhan yang melibatkan sejumlah mahasiswa Papua dengan salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (1/5/2023).

Kericuhan itu terjadi tidak jauh dari asrama Papua, sekitar pukul 10.30 Wita.

Di dalam video tersebut terlihat beberapa mahasiswa asal Papua keluar dari asrama membawa sejumlah benda tumpul, balok kayu hingga batu.

Dari informasi yang didapat, keributan berawal dari ada sejumlah orang yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba melakukan penyerangan dengan anak panah ke asrama mahasiswa Papua.

Kapolsek Makassar, Kompol Andi Aris Abubakar membenarkan perihal keributan itu.

Kata dia, pasca-keributan, Ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) mengadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan mahasiswa Papua.

"Sekarang ada dilakukan pertemuan. Iya tadi diamankan, diserahkan ke BMI, iya diserahkan ke BMI. Anggota BMI sama anak Papua, ada pertemuan," kata Aris kepada Kompas.com, Senin siang.

Baca selengkapnya: Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang dengan Anak Panah, Pelaku Diduga Anggota Ormas 

2. Keluarga Asiah Sebut Pihak Bandara Kualanamu Cuma Membantu Sekadarnya

Rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan detik-detik Aisiah Sinta Dewi (38), warga Medan, Sumatera Utara, terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut.Tangkapan layar video Rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan detik-detik Aisiah Sinta Dewi (38), warga Medan, Sumatera Utara, terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut.

Keluarga Asiah Sinta Dewi (38), wanita yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, menuding pihak Bandara Kualanamu tidak maksimal dalam membantu pencarian korban.

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan (58), mengatakan, keluarga telah melapor ke pihak bandara bahwa Asiah hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift.

Mayat adiknya akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi telah membusuk.

"Mereka (pihak Bandara Kualanamu) ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, udah enggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita ke mana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja kepada wartawan di kediamannya, Minggu (30/4/2023).

Dia pun menyayangkan pihak bandara baru menayangkan CCTV lift tiga hari kemudian, yakni setelah mayat Asiah ditemukan pada Kamis (27/4/2023) malam.

"Kan lucu setelah tiga hari baru (CCTV lift) ditayangkan, kenapa dari awal enggak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Keluarga Asiah Sebut Pihak Bandara Kualanamu Cuma Membantu Sekadarnya, CCTV Lift Baru Diperlihatkan 3 Hari Kemudian 

3. Sepeda Motor Dinilai Jadi Penyebab Macet di Puncak Bogor-Cianjur

Situasi kemacetan di Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/4/2023).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Situasi kemacetan di Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/4/2023).

Kemacetan di kawasan wisata Puncak Bogor-Cianjur, Jawa Barat, sempat sulit diurai atau diatasi oleh kepolisian.

Menurut Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, salah satu penyebab kemacetan adalah pengendara sepeda motor yang parkir di bahu jalan untuk beristirahat.

Tak sedikit pula mereka mencari liburan murah dengan menikmati kebun teh sehingga memakan badan jalan.

"Memang yang mendominasi masih kendaraan roda dua. Hari ini terjadi jumlah peningkatan 50.000 kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat ada 25.000," ungkap Iman di Pospol Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Minggu malam.

Baca selengkapnya: Sepeda Motor Dinilai Jadi Penyebab Macet di Puncak Bogor-Cianjur, Polisi Ungkap Kelakuan Pengendara Motor "Nakal" 

4. Avanza Hanyut hingga Ringsek Diterjang Banjir Bandang Sembahe

Mobil Toyota Avanza terseret banjir bandang di Sungai Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023).Tangkapan layar YouTube Kompas TV Mobil Toyota Avanza terseret banjir bandang di Sungai Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/4/2023).

Banjir bandang terjadi di Sungai Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (30/4/2023).

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sebuah mobil Toyota Avanza putih hanyut diterjang banjir.

Usai terseret arus deras, mobil itu ditemukan dalam kondisi ringsek.

"Udah ditemukan di Lembah Gunung, kira-kira satu kilometer lebih dari titik awal," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang Amos Karo-Karo, Minggu, dikutip dari Tribun Medan.

Ia mengatakan, pemilik mobil tersebut merupakan warga Pasar V, Padang Bulan, Medan, Sumut.

"Mereka sedang liburan di Sembahe, jadi tadi sudah dipulangkan ke Medan naik angkot," ucapnya. Menurut Amos, mobil tersebut terseret usai parkir di pinggiran Sungai Sembahe.

Baca selengkapnya: Avanza Hanyut hingga Ringsek Diterjang Banjir Bandang Sembahe, Mobil Ditemukan 1 Km dari Titik Parkir 

5. Bengkel yang Diduga Getok Harga di Sentul Bogor Didatangi Polisi

Seorang pengendara mengaku diperas sebuah bengkel di Sentul, Bogor, sebesar Rp 2,7 jutaTangkapan layar akun TikTok @echadama08 Seorang pengendara mengaku diperas sebuah bengkel di Sentul, Bogor, sebesar Rp 2,7 juta

Polisi mendatangi lokasi bengkel yang diduga melakukan getok harga jasa servis motor di daerah Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2023) siang.

Bengkel di Sentul tersebut disidak usai seorang perempuan pengguna motor merasa diperas saat menyervis kendaraan.

Unggahan getok harga itu pun viral di media sosial.

Kapolsek Babakan Madang, AKP Susilo Tri Wibowo mengatakan, petugas telah menyelidiki duduk perkara kejadian di lokasi bengkel tersebut.

Petugas kemudian berbincang dengan sejumlah orang atau karyawan yang berada di bengkel tersebut.

Kepada polisi, pemilik bengkel berinisial H membantah adanya pemerasan atau getok harga terhadap pengendara atau konsumen yang servis motor.

H kemudian menyebutkan bahwa persoalan yang viral itu hanya salah paham karena masalah komunikasi saja.

"Jadi kalau si konsumennya mau datang ke Polsek (laporan) silakan diselesaikan," kata Susilo.

Baca selengkapnya: Bengkel yang Diduga Getok Harga di Sentul Bogor Didatangi Polisi, Kapolsek: Salah Paham 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com