KOMPAS.com - W (22), seorang mahasiswa di Lampung Barat membacok sepupunya sendiri, AFH berumur enam tahun hingga tewas pada Kamis (27/4/2023) pagi pukul 08.00 WIB.
Kasus tersebut berawal saat seorang saksi, Pujianto mendengar teriakan suara perempuan dari arah rumah korban di Pemangku Datar Mayan, Pekon Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat.
Ia pun bergegas menuju ke sumber suara. Saat di depan rumah, ia bertemu pelaku IW membawa golok bersarung warna cokelat. Lalu IW terlihat mengeluarkan motor warna merah dan mengendarainya meninggalkan TKP.
Menurut keterangan Pujianto, ia melihat IW mengenakan baju warna merah, bercelana pendek dan mengenakan jaket warna hitam.
Baca juga: Berdalih Bertamu Lebaran, Pria di Lampung Cabuli Istri Temannya
Saat pergi naik motor, ia mengenakan helm warna merah.
Awalnya Pujianto tak berani masuk rumah karena melihat pelaku keluar membawa golok. Namun setelah IW pergi, datang saksi yang lain bernana Topik ke TKP.
Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah dan melihat korban terlentang bersimbah darah dengan luka di leher.
Sementara ayah korban, Hadi Sucipto langsung meminta bantuan kedua saksi tersebut.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Pajar Bulan dan petugas kesehatan menyatakan korban meninggal dunia.
Korban pun dibawa kembali ke rumah duka untuk semayamkan. Selain leher, terdapat luka bacok di bagian punggung sebelah kiri serta punggung tangan sebelah kanan.
Polisi yang melakukan olah TKP mengamankan barang bukti yakni sprei, bantal dan sarung serta pakaian korban yang berlumuran darah.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Penganiaya Dokter di Lampung Jadi Tersangka
Peratin Pekon Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Anggi Ismanto mengatakan pelaku IW diketahui berstatus sebagai mahasiswa.
IW sehari-hari bertugas untuk menjaga keponakannya yang tinggal serumah dengannya.
“Iya memang pelaku saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa,” jelas Anggi saat dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).
“Pelaku juga tinggal serumah dengan keponakannya dan memang bertugas menjaga keponakannya itu,” terusnya.