Salin Artikel

Mahasiswa di Lampung Bacok Sepupu Usia 6 Tahun hingga Tewas, Pelaku Tenteng Golok lalu Pergi Naik Motor

Kasus tersebut berawal saat seorang saksi, Pujianto mendengar teriakan suara perempuan dari arah rumah korban di Pemangku Datar Mayan, Pekon Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat.

Ia pun bergegas menuju ke sumber suara. Saat di depan rumah, ia bertemu pelaku IW membawa golok bersarung warna cokelat. Lalu IW terlihat mengeluarkan motor warna merah dan mengendarainya meninggalkan TKP.

Menurut keterangan Pujianto, ia melihat IW mengenakan baju warna merah, bercelana pendek dan mengenakan jaket warna hitam.

Saat pergi naik motor, ia mengenakan helm warna merah.

Awalnya Pujianto tak berani masuk rumah karena melihat pelaku keluar membawa golok. Namun setelah IW pergi, datang saksi yang lain bernana Topik ke TKP.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah dan melihat korban terlentang bersimbah darah dengan luka di leher.

Sementara ayah korban, Hadi Sucipto langsung meminta bantuan kedua saksi tersebut.

Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Pajar Bulan dan petugas kesehatan menyatakan korban meninggal dunia.

Korban pun dibawa kembali ke rumah duka untuk semayamkan. Selain leher, terdapat luka bacok di bagian punggung sebelah kiri serta punggung tangan sebelah kanan.

Polisi yang melakukan olah TKP mengamankan barang bukti yakni sprei, bantal dan sarung serta pakaian korban yang berlumuran darah.

Pelaku berstatus mahasiswa

Peratin Pekon Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Anggi Ismanto mengatakan pelaku IW diketahui berstatus sebagai mahasiswa.

IW sehari-hari bertugas untuk menjaga keponakannya yang tinggal serumah dengannya.

“Iya memang pelaku saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa,” jelas Anggi saat dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).

“Pelaku juga tinggal serumah dengan keponakannya dan memang bertugas menjaga keponakannya itu,” terusnya.

Tak lama, IW berhasil diamankan di saat akan kabur ke Banda Lampung pada Jumat (28/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

IW ditangkap di tempat persembunyiannya di daerah Kota Sepang, Bandar Lampung.

Penangkapan pelaku dibenarkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Polda Lampung, Iptu Juherdi Sumandi.

“Iya benar, Tim Tekab 308 Polres Lampung Barat telah berhasil mengamankan pelaku IW ini di Bandar Lampung,” terang Iptu Juherdi saar dikonfirmasi melalui sambungan telfon, Jumat (28/4/2023).

Ia juga menjelaskan korban pembacokan tersebut bukanlah keponakan pelaku. Tapi korban yang masih berumur 6 tahun itu merupakan adik sepupu dari pelaku.

“Terkait motif pelaku dan semuanya, akan segera kami infokan secepatnya,” pungkasnya.

“Pelaku ini dulunya sempat mengenyam di bangku kuliah, namun pada semester dua memutuskan untuk tidak melanjutkan karena pengaruh lingkungan,” kata kerabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Jumat (28/4/2023).

“Hal itu menyebabkan pelaku terjerumus pada dunia obat-obatan terlarang dan menyebabkan mentalnya terganggu sehingga harus dirawat di salah satu RSJ selama 2 tahun,” terusnya.

Diketahui pelaku juga merupakan anak broken home, karena sebelum ayahnya meninggal, ayah dan ibunya bercerai dan kemudian ayahnya menikah lagi.

Singkat cerita setelah pelaku sembuh, akhirnya pelaku diajak untuk tinggal bersama saudaranya yang lain.

“Pelaku sudah tinggal bersama saudaranya bertahun-tahun, dan pelaku juga sebenarnya sayang dengan adik sepupunya. Mereka ini sering bermain bersama,” ujar dia.

Kerabat korban kembali bercerita bahwa beberapa waktu yang lalu, saat ayah korban mengalami stroke, tidak ada yang mengontrol pelaku di rumah.

Mungkin karena tidak adanya pengawasan, disitulah pelaku mulai terjerumus kembali untuk menggunakan obat-obatan.

Kemudian ketika ayah korban sudah pulang dari RS untuk menjalani pengobatan, gelagat pelaku sudah mulai aneh dan berubah.

"Seminggu sebelum Lebaran, terduga pelaku ini rencananya diminta tinggal di rumah saudara di Bandar Lampung, namun dia nggak mau,” kata dia.

“Nah puncaknya kemarin pas kejadian, korban meminta makan kepada pelaku, namun saat itu pelaku masih menyapu di halaman rumah," lanjutnya.

Diketahui saat itu ayah korban yang mengalami stroke sedang mandi di belakang.

“Ketika sedang mandi, nggak cukup 5 menit terdengar suara korban yang berteriak kesakitan,” jelasnya.

“Tak lama ketika suara itu hilang, ayah dan ibu korban memeriksa dan mengetahui anaknya sudah bersimbah darah," pungkasnya.

Ada indikasi pelaku cemburu pada korban

Kepala Polres Lampung Barat, Polda Lampung, AKBP Heri Sugeng Priyantho diwakili Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi menjelaskan, motif pelaku IW (22) tega membacok adik sepupunya AFH (6) dikarenakan rasa cemburu.

“Info sementara yang diterima Polres Lampung Barat, pelaku membunuh sepupunya ini atas dasar cemburu,” ujar Iptu Juherdi saat dikonfirmasi melalui sambungan telfon, Jumat (28/4/2023).

“Pelaku cemburu dikarenakan adik sepupunya yang merupakan korban itu selalu mendapatkan kasih sayang dari keluarga,” terusnya.

Iptu Juherdi melanjutkan, korban yang masih di bawah umur itu selalu mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya hingga keluarganya yang lain.

Hal itu membuat pelaku cemburu dan timbul rasa sakit hati serta merasa selama ini pelaku dimanfaatkan.

“Pelaku juga merasa diacuhkan selama ini oleh kedua orangtua korban,” ungkap Iptu Juherdi.

“Sehingga timbul kekesalan pelaku yang membuat dirinya nekat membunuh adik sepupunya tersebut,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Polisi Beberkan Motif Pelaku Bacok Anak 6 Tahun di Lampung Barat, Ada Indikasi Cemburu

https://regional.kompas.com/read/2023/04/29/182800478/mahasiswa-di-lampung-bacok-sepupu-usia-6-tahun-hingga-tewas-pelaku-tenteng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke