Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Hadiri Halalbihalal Pawargo, Bupati Sugiri Bicara Soal Hak Panten Reog Ponorogo

Kompas.com - 26/04/2023, 08:53 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pihaknya saat ini bersama para tokoh Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) sedang berjuang menyampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim tentang kepemilikan hak paten seni budaya Reog Ponorogo.

Ia juga mengatakan, dirinya ingin menagih janji Mendikbud Ristek untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Tak Benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2024.

Hal tersebut dikatakan Bupati Sugiri saat menghadiri Halalbihalal Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) bersama sejumlah tokoh penting di Pendopo Kabupaten Ponorogo pukul 20.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) sampai 24.00 WIB, Senin (24/4/2023).

Sejumlah tokoh penting yang dimaksud, yaitu Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita, sesepuh Reog, ulama, dan tokoh masyarakat Ponorogo.

Baca juga: Ponorogo Bangun Museum Reog Super Megah, Pemprov Jatim Bantu Rp 30 Miliar

Kegiatan yang dimeriahkan dengan Pagelaran Reog Ponorogo itu digelar oleh Pawargo dengan dihadiri hampir 1.000 orang Diaspora Ponorogo. Mereka turut berbaur bersama dengan masyarakat Ponorogo.

Dalam kesempatan tersebut, Sugiri menyampaikan terima kasih kepada Diaspora Ponorogo.

“Saya berharap para Diaspora ikut bersama-sama memikirkan dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Pagelaran Reog Ponorogo di Pendopo Kabupaten Ponorogo pukul 20.00 Waktu Indonesia Barat ( WIB) sampai 24.00 WIB, Senin (24/4/2023).
DOK. Humas Pemkab Ponorogo Pagelaran Reog Ponorogo di Pendopo Kabupaten Ponorogo pukul 20.00 Waktu Indonesia Barat ( WIB) sampai 24.00 WIB, Senin (24/4/2023).

Sementara itu, Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa acara tersebut menjadi acara tahunan yang sudah diselenggarakan untuk kedua kalinya.

Kegiatan halalbihalal tersebut, kata dia, akan terus diselenggarakan setiap Lebaran H+3 di Pendopo Kabupaten Ponorogo.

“Acara juga ditujukan untuk mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking. (Kegiatan ini juga untuk) mewadahi para Diaspora Ponorogo yang akan ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Kabupaten Ponorogo,” imbuh Susiwijono.

Baca juga: Makna Piagam PBB terhadap Kemerdekaan Indonesia

Penyerahan piagam penghargaan

Perlu diketahui, dalam acara tersebut juga diserahkan Piagam Penghargaan untuk sekitar 50 tokoh penggiat Reog Ponorogo yang merupakan para mantan pembarong, jathilan, ganongan, dan pengrawit Reog.

Acara utama pagelaran Reog Ponorogo sendiri dimeriahkan dengan 12 dadak merak, 12 orang penari jathilan pilihan, delapan ganongan dan pengrawit, serta para pendukung gelaran Reog.

Pada kesempatan tersebut, Wabup Lisdyarita ikut menari bersama 12 Penari jathilan dan 10 mantan penari jathilan yang sudah purnakarya.

Salah satu mantan pembarong ternama di Ponorogo, Mbah Wondo mengatakan, sangat terharu dengan penghargaan yang diberikan Bupati Ponorogo dan Pawargo.

Baca juga: Reog Cemandi, Kesenian untuk Menakuti Penjajah Belanda

Meski saat ini sudah berusia 69 tahun, ia terkadang masih ikut membarong Reog.

Selain Mbah Wondo, Mujayanah sebagai generasi pertama jathilan perempuan di tahun 1985 merasa dihargai dan diapresiasi kiprahnya dalam seni budaya Reog sebagai penari jathilan.

Seperti diketahui, sebelumnya jathilan hanya dilakukan oleh laki-laki.

Sebagai informasi, acara Halalbihalal tersebut dibuka dengan sambutan Ketua Umum Pawargo dan Bupati Ponorogo. Kemudian, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin Mbah Poer selaku ulama dan tokoh Reog Ponorogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com