Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Tewas Diikat dan Jadi Tontonan Warga Malaka NTT, Sempat Diseret di Jalan Raya

Kompas.com - 25/04/2023, 14:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih memeriksa sejumlah saksi mata, terkait viral warga bernama Yasintus Bria (58) yang tewas dengan tubuh terikat tali dan jadi tontonan warga.

"Ada tiga orang saksi mata yang telah kita mintai keterangan mereka," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malaka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudy Junus Jacob Ledo, kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Tiga saksi itu lanjut Rudy, yakni Edmundus Klau, Salomon Leki dan Hugo Kristianus Nahak. Ketiganya warga Dusun Haliklaran, Desa Haliklaran, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Baca juga: Viral, Foto Warga Malaka Tewas Disiksa dengan Tubuh Terikat Tali dan Jadi Tontonan Warga

Rudy memerinci, Edmundus Klau adalah orang pertama yang melihat korban Yasintus Bria masuk ke rumah warga tanpa izin. Dia pula yang meneriaki korban sebagai pencuri, sehingga korban diamuk massa hingga tewas.

Kemudian, Salomon Leki sebagai pemilik rumah tempat korban masuk dan diduga hendak mencuri barang milik Salomon.

Selanjutnya, Hugo Kristianus Nahak sebagai orang yang mengikat korban menggunakan tali hingga korban tak bisa bergerak.

Rudy menuturkan, setelah tiga saksi menangkap Korban Yasintus Bria, masyarakat yang lain dalam jumlah banyak berbondong-bondong berdatangan menuju tempat kejadian perkara dan memukul korban secara membabi buta.

Saat dianiaya massa, korban sempat melarikan diri sekitar 75 meter dan bersembunyi di samping rumah warga.

Namun, berhasil dikejar oleh massa yang kembali menganiayanya secara brutal.

Baca juga: Nasib Mantan Istri Manajer, Diam-diam Diceraikan lalu Disiksa karena Tagih Utang

"Saat dianiaya, datanglah Hugo Kristianus Nahak dan mengikat kedua tangan dan kaki korban, serta memasukan sebatang kayu dengan ukuran panjang sekitar satu meter ke sela kedua kaki," kata Rudy.

Setelah itu, Hugo bersama warga lainnya menyeret tubuh korban ke arah jalan raya dan dilanjutkan dengan penganiayaan hingga korban meninggal dunia di tempat kejadian.

Kasus itu kemudian dilaporkan Kepala Desa Haliklaran, Nus Klau, ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Weliman.

"Jadi kasus ini sudah ditangani Satuan Reserse dan Kriminal (Reserse) Polres Malaka. Anggota kita sedang lidik untuk ungkap pelaku penganiayaan berat terhadap korban. Nanti akan kita sampaikan perkembangan dan kronologinya," kata dia.

Baca juga: 30 TKI Disekap, Disiksa, dan Dijual di Myanmar: Kami Tak Sanggup Lagi, Mohon Bantu Kami Pak Jokowi

Sebelumnya diberitakan, sebuah foto seorang warga Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas disiksa dengan posisi tubuh diikat tali dan jadi tontonan warga viral di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam foto dan video yang diperoleh Kompas.com, Selasa (25/4/2023) pagi, terlihat pria yang mengenakan baju hitam lengan panjang dan celana pendek tergeletak di tanah.

Kedua kaki dan tangannya diikat menggunakan tali. Sebatang kayu dengan panjang sekitar satu meter berada di sela kedua kakinya.

Warga terlihat berkerumun sambil melihat dari jauh jenazah pria tersebut yang tergeletak dengan posisi badan miring ke kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Carut Marut PPDB di Lampung, Nilai Calon Siswa SMA Unggulan Diduga Di-'mark Up'

Carut Marut PPDB di Lampung, Nilai Calon Siswa SMA Unggulan Diduga Di-"mark Up"

Regional
3 Tempat Judi Online di Purwokerto Digerebek, 11 Orang Jadi Tersangka dan 1 Buron

3 Tempat Judi Online di Purwokerto Digerebek, 11 Orang Jadi Tersangka dan 1 Buron

Regional
319 Jemaah Haji Kloter I Balikpapan Tiba di Bandara SAMS Sepinggan

319 Jemaah Haji Kloter I Balikpapan Tiba di Bandara SAMS Sepinggan

Regional
Jadi Simbol Keberjanjutan Pengabdian, 264 Kades di Kabupaten Blora Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Jadi Simbol Keberjanjutan Pengabdian, 264 Kades di Kabupaten Blora Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Regional
Polisi Tangkap 10 Pelaku Judi Slot dan Sabung Ayam di Nagan Raya

Polisi Tangkap 10 Pelaku Judi Slot dan Sabung Ayam di Nagan Raya

Regional
Dana Inpres Belum Cair, Jalan Kendawangan-Ketapang Kalbar Tak Kunjung Diperbaiki

Dana Inpres Belum Cair, Jalan Kendawangan-Ketapang Kalbar Tak Kunjung Diperbaiki

Regional
Diusulkan Dampingi Bobby di Pilkada Sumut, Golkar Solo: Sekar Tandjung di Solo

Diusulkan Dampingi Bobby di Pilkada Sumut, Golkar Solo: Sekar Tandjung di Solo

Regional
Stunting Jadi Ancaman, 25 Jamban Dibangun di Teluk Naga

Stunting Jadi Ancaman, 25 Jamban Dibangun di Teluk Naga

Regional
Tak Terima Ditegur Minum Tuak, Kakak Aniaya Adik di Lombok Timur

Tak Terima Ditegur Minum Tuak, Kakak Aniaya Adik di Lombok Timur

Regional
Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang

Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang

Regional
Batal Maju, Eks Wali Kota Semarang Digantikan Anaknya di Pilkada Semarang

Batal Maju, Eks Wali Kota Semarang Digantikan Anaknya di Pilkada Semarang

Regional
LBH Padang Minta Kapolri Ambil Alih Kasus Kematian Siswa SMP di Sungai

LBH Padang Minta Kapolri Ambil Alih Kasus Kematian Siswa SMP di Sungai

Regional
Kades di Pati Dukung Kapolda Jadi Gubernur, Bawaslu: Masuk Politik Praktis

Kades di Pati Dukung Kapolda Jadi Gubernur, Bawaslu: Masuk Politik Praktis

Regional
Australia Disebut Menahan 2 Kapal Nelayan dan 15 ABK Asal Merauke

Australia Disebut Menahan 2 Kapal Nelayan dan 15 ABK Asal Merauke

Regional
Dampak Bencana, KPU Tanah Datar Butuh Kotak Suara Baru untuk PSU DPD

Dampak Bencana, KPU Tanah Datar Butuh Kotak Suara Baru untuk PSU DPD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com