Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Boks Besar Terjebak 2 Malam di Tengah Perkebunan di Kabupaten PALI, Hanya Ada Jalan Setapak

Kompas.com - 11/04/2023, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Viral video sebuah mobil boks besar nyasar ke tengah hutan di wilayah Air Itam, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Video truk nyasar itu pertama kali diunggah oleh di akun TikTok pada Rabu (5/4/2023).

Dalam video itu, tampak sebuah truk boks warna biru tua yang berada di tengah-tengah hutan.

Hutan itu memiliki jalan setapak yang tak bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat.

Baca juga: Terjadi Lagi, Pengendara Asal Tebet Terperosok karena Ikuti Google Maps di Bogor

Sekitar lokasi truk juga penuh dengan pohon-pohon rimbun sehingga susah dilewati oleh kendaraan roda 4.

"Aneh euy aneh, tiba-tiba mobil ke sini, nggak masuk di akal ni. Tanggal 5 bulan 4, tiba-tiba mobil masuk hutan ini. Nggak tahu hutan mana," ucap perekam video sambil menunjukkan kondisi sekitar.

Sopir mengaku jika semalam kondisi jalan terlihat besar dan lebar sehingga bisa dilalui oleh kendarannya. Namun saat sadar, mobil boks itu sudah ada di hutan.

"Semalam gede jalannya, masak tiba-tiba jadi gini," lanjutnya lagi.

"Hati-hati yang melintas daerah muara inem air itam..semalem sayah ga sadar tiba-tiba sayah ad di tengah hutan padahal lampu mobil terang tapi penglihatan saya berasa gelap," tulis pengunggah.

Baca juga: Cerita Penumpang Saat Bus Pemprov Jatim Terperosok di Pemakaman Kediri Usai Ikuti Google Maps

Truk itu berhasil keluar dari hutan setelah dibukakan jalan oleh warga sekitar yang mengerahkan alat berat bekho.

"Alhamdulilah udah dibikini jalan tuh sama alat berat tuh. Cuman saya ke jalan raya sekitar 3 kiloan nih," ucap perekam video lagi.

Truk itu punharus melalui jalan tanah berlumpur untuk sampai ke jalan raya. Pengunggah juga menulis bahwa dirinya baru pertama melintas di wilayah itu.

Tersasar di jalan sempit di tengah hutan

Mobil Box bernomor plat kendaraan B 9260 FYY warna biru muda berada di tengah hutan sejak Rabu (5/4/2023)

Kapolsek Penukal Abab AKP Robby Mardodinata mengatakan mobil itu yang dikemudikan sopir bersama kernetnya ini tersasar di jalan sempit di tengah perkebunan warga di Desa Air Itam Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI Provinsi Sumatera Selatan

Ia menyebut mobil boks yang mengangkut pupuk itu tersesat di jalan kebun di area PT Aburahmi wilayah Desa Air Itam.

"Sopir tersasar ke jalan sempit tengah berkebun warga lantaran mengikuti dari google maps," ungkap Robby, Jumat (6/4/2023).

Baca juga: Ikuti Instruksi Google Maps, Bus Milik Pemprov Jatim Tersesat ke Kuburan di Kediri hingga Terperosok ke Lubang Jalan

Menurut pengakuan sopir kendaraan, sekitar pukul 03.00 WIB, mereka melewati hutan yang tak kunjung berujung jalan aspal.

Sopir pun memutuskan untuk menunggu waktu pagi, sembari berharap ada warga yang melintas.

"Karena jalan sempit tengah hutan. Jadi mobil terparter. Setelah dicek dan benar bermuatan pupuk. Kemudian, didapati solusi bersama pihak PT Aburahmi akhirnya dilakukan evakuasi," tambah Aipda Budi di TKP.

Terkait adanya kabar beredar di media sosial dibuat sang sopir, ia memastikan saat itu hanya kondisi diduga sedang mengantuk sehingga salah memilih belokan di persimpangan.

Baca juga: Ikuti Google Maps Lewat Bukit Menoreh yang Ekstrem, Truk Angkut Sagu Terguling di Tanjakan

"Tak ada aroma alkohol ataupun yang aneh-aneh. Alhamdulillah, kendaraan tersebut sekarang ini sudah di evakuasi, dan menghubungi pihak yang terkait yaitu PT Aburahmi," katanya.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Pengakuan Sopir Mobil Box B 9260 FYY, Dua Malam Mobil Terjebak di Tengah Hutan Kabupaten PALI Sumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com