Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Pengiriman Lokomotif Pabrik Gula Berumur 100 Tahun ke Belanda untuk Direstorasi

Kompas.com - 05/04/2023, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

“Untuk mengaktifkan kembali lokomotif tersebut sehingga nilai sejarah lokomotif tetap terjaga. Selain itu, supaya lokomotif mendapatkan perawatan lebih intensif, serta meningkatkan hubungan baik antara Indonesia – Belanda,” kata Aris kepada BBC Indonesia.

Selama ini, ia mengeklaim perusahaan sudah melakukan perawatan rutin terhadap kereta uap itu karena memilik nilai historis yang tinggi.

Di sisi lain, PT Perkebunan Nusantara IX, yang merupakan perusahaan yang menaungi Pabrik Gula Sumberhardjo mengatakan bahwa pengiriman kereta uap ke Belanda hanya bersifat sementara.

Baca juga: Sandiaga: Saya Sangat Yakin Kalimantan Barat Bisa Menjadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi

“Dikirimkan ke Belanda untuk dilakukan restorasi karena memiliki nilai sejarah dan budaya bagi kedua bangsa,” tulis keterangan resmi yang diterima oleh BBC News Indonesia.

Menurut keterangan tersebut, perjanjian pinjam pakai tersebut dilakukan antara PTPN III (Persero) Holding Perkebunan (yang diberi kuasa oleh PTPN IX) dengan Smalspoorweg Stichting, selaku pemilik Museum Stoomtrein Katwijk Leiden.

Status lokomotif itu pun masih merupakan barang milik eks-Pabrik Gula Sumberharjo dan memiliki masa berlaku pinjam pakai selama jangka waktu lima tahun.

“Upaya perawatan lokomotif yang sudah dilakukan PTPN IX adalah dengan menempatkan lokomotif di garasi khusus lokomotif (remise) dan dilakukan kegiatan pembersihan.

“Kondisi lokomotif uap No. IX saat ini masih dapat dipergunakan namun tetap membutuhkan perbaikan dan penggantian beberapa spare part,” tulis pernyataan tersebut.

Baca juga: Sejarah Sarkem di Yogyakarta, Tempat Simpan Kayu untuk Lokomotif Uap

Tanggapan Direktur Jenderal Kebudayaan

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, mengaku dirinya tidak mengetahui secara detil mengenai perjanjian pinjam pakai dua lokomotif bersejarah tersebut dengan PTPN IX dan PTPN X.

Ia mengonfirmasi bahwa kedua kereta uap itu tidak berstatus cagar budaya.

“Benda yang belum/tidak ditetapkan sebagai cagar budaya bisa saja dipindahtangankan. Saya tidak tahu dasar pertimbangan PTPN untuk mengirimnya ke Belanda,” katanya.

Namun, pihaknya juga menyayangkan kepergian kedua lokomotif tersebut karena di Indonesia ada pula museum kereta api dan cagar budaya yang dapat melestarikan aset sejarah tersebut.

“Ya, tentu ikut menyayangkan karena ada museum kereta api di Ambarawa dan juga BPCB Jawa Timur yang seandainya dimintai bantuan tentu bisa membantu,” ujar Hilmar.

Baca juga: Cagar Budaya Jembatan Duwet Kulon Progo Mengkhawatirkan, Tanggulnya Ambrol dan Ada Retak

Pengamat perkeretaapian Tjahjana Indra Kusuma mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya benda berkaitan dengan sejarah perkeretaapian Indonesia dikirimkan ke luar negeri dan akhirnya menjadi artefak yang dipajang di museum.

Dua museum di antaranya merupakan Frankfurt Feldbahn Museum di Jerman dan Museum Statfold Barn di Inggris.

Bahkan, menurut hasil penelusuran Indra, terdapat sekitar tujuh lokomotif dari eks-pabrik gula Indonesia yang kini menjadi artefak pajangan di museum luar negeri.

Berikut daftar lengkapnya:

Frankfurt Feldbahn Museum, Jerman:

  • Lokomotif dari eks-PG Gending, Probolinggo No. 4, konfigurasi roda penggerak 0-4-4-0T (Mallet), lebar rel 600 mm, produksi Orenstein & Koppel, SN 3002, 1909, direstorasi 1999

Museum Statfold Barn, Tamworth, Inggris:

  • Lokomotif dari eks-PG Sragi, Pekalongan No. 1, roda penggerak : 0-4-2T, lebar rel 600 mm, produksi Krauss, SN 4045, tahun 1899, direstorasi tahun 2008
  • Lokomotif dari PG Sragi, Pekalongan No. 14, roda penggerak 0-6-0T, lebar rel 600 mm, produksi Orenstein & Koppel, SN 10705, 1923
  • Lokomotif dari PG Pakis Baru, Pati No. 1, 0-4-0T, lebar rel 700 mm, produksi Orenstein & Koppel, SN 614, 1900, direstorasi tahun 2006
  • Lokomotif dari eks-PG Pakis Baru, Pati No. 5, 0-4-4-0T (Mallet), lebar rel 700 mm, produksi Orenstein & Koppel, SN 1473, 1905, direstorasi tahun 2007
  • Lokomotif dari eks-PG Jatibarang, Brebes No. 9, 0-4-4-0T (Mallet), lebar rel 600 mm, produksi Arnold Jung Lokomotivfabrik, SN 4878, 1930, direstorasi tahun 2011
  • Lokomotif dari eks-PG Trangkil, Pati No. 4, 0-4-2T, lebar rel 600 mm, produksi Hunslet, SN 3902, 1971.

“Aset-aset itu bisa pindah atau “dipinjam atau dikonservasi“ atau apapun klausulnya. Karena utamanya, di sini diterlantarkan, di sana lebih paham bahwa ini adalah sebuah artefak bersejarah,“ kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com