Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Aparat Gugur Saat Amankan Tarawih, NU Papua: Jangan Terulang Lagi...

Kompas.com - 26/03/2023, 17:24 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap anggota TNI-Polri yang sedang melakukan pengamanan Shalat Tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) malam, menyebabkan dua prajurit gugur akibat luka tembak.

Ketua Nahdatul Ulama (NU) Papua Toni Wanggai mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan menyesalkan karena penyerangan terjadi di lingkungan rumah ibadah.

"Kita menyesalkan kenapa KKB melakukan penembakan di (lingkungan) rumah ibadah, ini kan harusnya tempat yang harus dijauhkan dari aksi kekerasan, ini menganggu ketenangan umat dalam beribadah, walau (KKB mengaku) sedang berjuang tapi juga harus menjaga nilai-nilai kemanusiaan," kata Toni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (26/3/2021). 

Baca juga: KKB Serang Pengamanan Shalat Tarawih di Puncak Jaya, 2 Aparat Gugur, 1 Lainnya Terluka

"Sama dengan tempat ibadah agama lainnya, jadi jangan jadikan tempat ibadah sebagai tempat dilakukan kekerasan, dengan alasan apa pun itu tidak bisa dibenarkan," lanjutnya.

Toni mengaku ikut merasa sedih dengan kejadian tersebut karena membuat psikologi umat muslim yang ada di kawasan tersebut terganggu di saat mereka sedang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Ia juga menyebutkan, kedua prajurit yang menjadi korban, meninggal dalam keadaan sahid karena sedang menjaga umat muslim yang sedang beribadah dan menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI.

"Kami menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya dua prajurit itu, mereka gugur dalam sahid karena mereka sedang menjaga orang-orang yang sedang ibadah tarawih, jadi kita doakan mereka meninggal dalam keadaan sahid," kata dia.

Ia menilai, apa yang dilakukan KKB tidak terkait dengan isu agama sehingga Toni meminta semua pihak bisa melihat ini sebagai sebuah kejadian kriminal.

"Memang kami lihat ini mereka (KKB) mengincar aparat, hanya tempatnya di tempat ibadah di saat orang butuh ketenangan, apalagi TNI-Polri ini sedang menjaga orang yang sedang ibadah, ini melanggar HAM dan melanggar kesepakatan internasional terkait hak beribadah," kata Toni.

Ia pun berharap agar tidak ada lagi aksi kekerasan yang terjadi di sekitar rumah ibadah.

"Kami berharap ini tidak terulang lagi di tempat ibadah mana pun," cetusnya.

Diberitakaan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang aparat keamanan TNI-Polri yanmg sedang melakukan pengamanan Shalat Tarawih di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) malam.

Baca juga: Jenazah 2 Personel TNI-Polri yang Gugur Saat Amankan Tarawih di Puncak Jaya Dievakuasi ke Jayapura

Akibatnya, tiga personel terkena tembakan, dua diantaranya gugur setelah mengalami luka tembak.

"Kontak tembak berlangsung dari orang tak di kenal kepada Anggota TNI Polri yang melaksanakan pengamanan ibadah Tarawih dari arah belakang masjid distrik ILU," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, melalui pesan singkat, Sabtu.

Korban yang gugur adalah anggota Polisi Bripda Mesar Indey dan anggota TNI Serda Risawar. Sementara Brigpol M Arif Hidayat mengalami luka tembak di bagian paha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com