KOMPAS.com – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah menyatakan, PDI-P Jatim menolak kedatangan delegasi tim nasional (Timnas) Israel untuk bermain di Piala Dunia U-20 di Jatim.
“Menginstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim untuk menolak kehadiran delegasi dari Israel pada Piala Dunia U-20 di Jawa Timur. Penolakan itu perlu disampaikan secara terbuka dan tertulis kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur,” kata Said Abdullah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/3/2023).
Menurut Said, sikap penolakan PDI-P Jatim ini didasarkan pada komitmen solidaritas terhadap perjuangan Bangsa Palestina atas perlawanan menghadapi aneksasi, penjajahan dan pembunuhan yang terus dilakukan oleh Israel terhadap Bangsa Palestina.
“Sikap PDI Perjuangan Jawa Timur ini sejalan dengan kebijakan politik yang pernah ditempuh oleh Presiden Soekarno dalam menempatkan delegasi olah raga dari Israel,” kata Said.
Baca juga: Soal Penolakan Israel, Indonesia Harus Buktikan Sebagai Tuan Rumah yang Baik
Ia mengatakan, Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan menyatakan pengunduran diri. Indonesia pun harus menghadapi Timnas Israel. Pertandingan tersebut tercipata setelah pada babak playoff Australia mengundurkan diri ketika melawan Israel.
Indonesia mengundurkan diri karena permintaan Perserikatan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar pertandingan dilakukan ditempat netral ditolak oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Kebijakan serupa dilakukan oleh Presiden Soekarno kala Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Saat itu, Pemerintah Indonesia tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel. Indonesia lebih lebih memilih membayar denda kepada Komite Olimpiade Dunia sebagai akibat tidak menerima delegasi atlet Israel.
Menurutnya, sikap Presiden Soekarno tersebut sebagai cermin konsistensi Indonesia dalam melawan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan kolonialisme di buka bumi.
“Sikap itu kami jadikan teladan dalam perjuangan politik melawan kolonialisme Pemerintah Israel terhadap Bangsa Palestina hingga saat ini. Apalagi Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 juga menegaskan agar Bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.