Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Ketapel dan Anak Panah, 4 Pelajar SMP di Sumbawa Ditangkap

Kompas.com - 04/03/2023, 12:01 WIB
Susi Gustiana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Empat pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Sumbawa ditangkap karena membawa ketapel dan anak panah, Jumat (3/3/2023) malam.

Mereka adalah WAF (15), MR (13), FS (14), dan LRM (13). 

Kasi Humas Polres Sumbawa AKP Sumardi mengatakan, penangkapan itu dilakukan setelah polisi mendapat informasi terkait sekelompok remaja yang dicurigai membawa panah dan berkumpul di SMPN 4 Sumbawa.

Baca juga: 2 Pemuda Tersangka Pemanahan di Sumbawa Tidak Mengenal Korbannya

Teror panah misterius dan geng motor memang meresahkan masyarakat Kabupaten Sumbawa beberapa waktu terakhir.

"Kami telah mengamankan empat orang pelajar yang bawa dan memiliki ketapel serta anak panah. Keempatnya diamankan saat sedang nongkrong di salah satu warung di simpang SMPN 4 Sumbawa," ungkap Sumardi saat dikonfirmasi, Sabtu (4/3/2023).

Polisi yang tiba di lokasi memeriksa para pelajar yang sedang berkumpul itu. Petugas menemukan dua ketapel dan tiga anak panah di jok motor para pelajar.

Setelah itu, pelajar dan sejumlah barang bukti itu dibawa ke Mapolsek Sumbawa.

"Ketika dilakukan interogasi lebih dalam dan pemeriksaan handphone, kami mendapatkan fakta bahwa para pelajar tersebut tergabung dalam Anggota Serigala Malam yang beranggotakan sebanyak 64 orang, diketahui keempat pelajar ini baru saja bergabung dan tengah berlatih menggunakan panah," jelas Sumardi.


Polisi lalu memanggil orangtua keempat pelajar itu. Para pelaku dan orangtuanya membuat surat pernyataan dan berjanji tak mengulangi perbuatan itu.

Para orangtua juga menandatangani surat pernyataan yang menyatakan sanggup membina dan mengawasi anak-anaknya.

"Para pelajar ini juga kami minta untuk melakukan wajib lapor yang didampingi para orangtuanya setiap hari," imbuh Sumardi. 

Baca juga: Seorang Remaja Diduga Pukuli Pelajar SMK di Sumbawa, Polisi Buru Pelaku

Dalam kesempatan itu, Sumardi mengimbau masyarakat agar melaporkan tindakan mencurigakan yang berisiko mengganggu keamanan dan ketertiban.

Atas peristiwa ini, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak membawa senjata tajam di tempat umum. Polisi juga akan meningkatkan pengamanan pada malam hari dan di sejumlah titik rawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

Regional
Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Regional
Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Regional
Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Regional
Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Regional
Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Regional
Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Regional
Cerita Pilu Warga Garut Korban Penipuan Umrah, Uang Rp 30 Juta dari Jual Tanah Tak Kembali

Cerita Pilu Warga Garut Korban Penipuan Umrah, Uang Rp 30 Juta dari Jual Tanah Tak Kembali

Regional
Ekspor UMKM di Ambon Terganjal Buyer Nakal

Ekspor UMKM di Ambon Terganjal Buyer Nakal

Regional
Dandim Brebes Larang Anggota TNI Arahkan Keluarganya untuk Mendukung Peserta Pemilu

Dandim Brebes Larang Anggota TNI Arahkan Keluarganya untuk Mendukung Peserta Pemilu

Regional
Batik Lampung, dari Sejarah Singkat hingga Motif

Batik Lampung, dari Sejarah Singkat hingga Motif

Regional
Sindikat Penyelundupan Kendaraan Bodong ke Timor Leste Dibongkar, Satu Motor Dijual Rp 3 Juta

Sindikat Penyelundupan Kendaraan Bodong ke Timor Leste Dibongkar, Satu Motor Dijual Rp 3 Juta

Regional
Pemprov Banten Berencana Larang Penunggak Pajak Kendaraan Isi BBM di SPBU

Pemprov Banten Berencana Larang Penunggak Pajak Kendaraan Isi BBM di SPBU

Regional
Ada Dua Momen yang Dinilai Bakal Pengaruhi Hasil Pilpres, Salah Satunya HUT PDI-P

Ada Dua Momen yang Dinilai Bakal Pengaruhi Hasil Pilpres, Salah Satunya HUT PDI-P

Regional
Kasubag Lapas Tanjungpinang Dapat Sabu Gratis dari Napi, lalu Dijual Anaknya

Kasubag Lapas Tanjungpinang Dapat Sabu Gratis dari Napi, lalu Dijual Anaknya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com