Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berlubang dan Sopir yang Tertidur Memperparah Macet di Jalur Pantura Pati-Rembang

Kompas.com - 03/03/2023, 18:47 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Penyebab kemacetan parah yang terjadi di jalur Pantura Pati-Rembang, Jawa Tengah bukan hanya karena perbaikan jalan dan jembatan yang berada di Pati.

Pihak kepolisian menyebut penyebab kemacetan juga karena banyaknya jalan berlubang di jalur pantura tersebut.

Baca juga: Aksi Humanis Polisi Bagi-bagi Nasi Bungkus ke Sopir yang Terjebak Macet di Jalur Pati-Rembang

"Selain perbaikan jalan, bahwasanya kondisi jalan yang banyak berlubang, itu yang membuat bertambahnya antrean," ucap Kanit Turjagwali Satlantas Polres Rembang, Ipda Christiono saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (3/3/2023).

Maka dari itu, untuk memperlancar kemacetan di jalur tersebut, pihaknya telah menyiapkan tim urai dan meminta bantuan warga untuk menambal lubang.

"Apabila ada warga sekitar yang proaktif untuk menambal lubang dan membawa material kita turunkan dan minta sedikit untuk ditempatkan di tempat yang berlubang. Sehingga akan mengurangi lubang dalam dan kendaraan berat bisa berjalan agak menambah kecepatan," terang dia.

Pihaknya juga membangunkan para sopir yang tertidur karena lamanya menunggu antrean. Hal itu juga yang menjadi penyebab kemacetan.

Baca juga: Macet Panjang di Jalan Rembang-Pati Sudah 2 Hari, Polisi Bagikan Nasi Bungkus kepada Sopir

"Apabila ada sopir-sopir yang tertidur ya kita bangunkan," kata dia.

Sekadar diketahui, kemacetan parah yang terjadi di jalur Pantura Pati-Rembang terus diurai dengan beberapa cara. Salah satunya dengan memberikan jalur alternatif ke arah Blora-Grobogan, Sumber-Jakenan-Pati, hingga Blora-Cepu-Bojonegoro-arah tol Ngawi.

Penyebab utama kemacetan tersebut karena adanya perbaikan jalan di Kecamatan Batangan dan perbaikan jembatan yang berada di Kecamatan Juwana, Pati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com