BIMA, KOMPAS.com - Bocah berusia 7 tahun di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami luka patah tulang pada bagian lengan usai menjadi korban tabrak lari. Diduga, pelaku tabrak lari adalah pasangan suami istri atau pasutri yang mengendarai sepeda motor.
Kejadian tabrak lari itu terjadi pada saat korban berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki pada Selasa (28/2/2023) sekitar pukul 7.10 Wita.
Insiden tersebut terekam kamera CCTV milik warga yang berada disekitar lokasi kejadian.
"Iya benar ada kejadian itu. Kemarin orangtua korban sudah melapor ke kami," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, AKP Jufrin saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Dalam 2 Bulan, 20 Warga Kota Bima Jadi Korban Gigitan Anjing Diduga Rabies
Jufrin mengatakan, atas laporan itu, jajaran Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Bima Kota langsung dikerahkan untuk melakukan olah TKP.
Polisi juga menghimpun keterangan sejumlah saksi dan mengambil rekaman CCTV terkait insiden tabrakan tersebut.
Baca juga: Kakak Adik di Bima Bacok Paman karena Dituduh Curi Beras, Polisi Buru Pelaku
Sampai saat ini, lanjut dia, pelaku yang diduga pasangan suami istri itu belum terindentifikasi, sebab sepeda motor yang dipakai tidak dilengkapi dengan pelat nomor.
"Pelaku masih kita cari dengan menggali keterangan saksi dan mengumpulkan bukti yang ada," ujarnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat bocah kelas 1 SD itu keluar dari gang dengan berjalan kaki mengenakan seragam sekolah.
Korban secara tiba-tiba ditabrak oleh dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor hingga menderita luka patah.
"Video ini masih kita selidiki untuk mencari pelaku," kata Jufrin.
Sementara itu, ibu korban, Kurnyati membeberkan, setelah ditabrak, buah hatinya diangkat lalu dibonceng oleh terduga pelaku. Namun, bukannya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat pengobatan, pelaku justru menelantarkan korban dengan menurunkannya di Jembatan Romo.
Terduga pelaku juga memberikan uang Rp 10.000 kepada korban agar tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.
Baca juga: Kapal Surga Ilahi Tenggelam di Perairan Bima, 3 ABK Selamatkan Diri Berenang ke Pantai
"Hal ini saya ketahui dari cerita korban setelah sadar dari pingsang. Karena waktu sampai di rumah setelah jalan kaki dari jembatan itu, anak saya ini pingsan," ungkap Kurnyati, warga Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Kurnyati mengatakan, akibat kejadian itu, korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka patah pada tulang lengan.
"Kemarin kami bawa ke rumah sakit dan dinyatakan patah tulang," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.