SEMARANG, KOMPAS.com - Sebuah bunker yang memiliki lebar 3 meter dengan panjang 6 meter ditemukan di kawasan RSUP Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Bunker tersebut sempat menjadi misteri karena diyakini bisa tembus ke beberapa lokasi.
Namun saat Kompas.com ke lokasi tersebut, tak ditemukan tembusan ke arah manapun. Bungker yang diperkirakan dibangun pada 1939 hingga 1945 tersebut buntu.
Baca juga: Cerita di Balik Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Saat ke Bunker Kaliadem, Camat Bongkar Modus Pelaku
Siapa yang membuat dan apa fungsi bunker di RSUP Kariadi Semarang masih menjadi misteri.
Humas RSUP Kariadi Semarang, Parna mengatakan, bunker tersebut mempunyai lubang ventilasi yang menandakan pernah ada aktivitas manusia di tempat tersebut.
"Di situ ada keterangan jika bunker itu sebagai perlindungan terhadap serangan udara," jelasnya saat di lokasi, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Cerita Sopir Rental Dipaksa Sewa Jip Saat Antar Wisatawan ke Bunker Kaliadem
Dia menjelaskan, bunker tersebut sebenarnya sudah ditemukan sejak 2012 yang lalu. Saat ini, bunker tersebut sudah dibuka untuk umum.
"Jadi pengunjung juga bisa melihat bunker ini," kata dia.
Menurutnya, penemuan bunker tersebut tidak disengaja. Saat itu, RSUP Kariadi sedang membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
"Namun saat mengeruk tanah di perbukitan tempat bunker dibangun, ekskavator menghantam berada keras," ungkap Parna.
Awalnya, para pekerja mengira jika alat berat berupa ekskavator itu hanya menghantam sebuah batu dengan ukuran besar.
"Namun, setelah diamati ternyata bunker," imbuhnya.
Tak berselang lama, RSUP Kariadi mengundang sejarawan dari Universitas Diponegoro (Undip) untuk melakukan penelitian terkait temuan itu.
"Hasil analisis sementara. Bunker itu digunakan untuk berlindung dari serangan serangan udara dan dibangun sekitar 1939 sampai 1945," paparnya.
Selain untuk perlindungan. bunker di RSUP Kariadi itu juga difungsikan sebagai lokasi istirahat pekerja kebersihan saluran air di masa kolonial.
"Namun benar atau tidak belum bisa dipastikan," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.