Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nasir
Wartawan

Wartawan Kompas, 1989- 2018

Ketika Danau Toba Kemasukan Ikan Setan

Kompas.com - 24/02/2023, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perjalanan Bemmelen sekarang diikuti banyak orang, datang ke Toba dengan berbagai kepentingan. Ada yang sekadar menikmati keindahan, piknik, atau ekspedisi yang menyusuri teori yang dikembangkan Bemmelen.

Seperti yang dilakukan Tim ekspedisi Geopark Kaldera Toba yang diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) 6-7 Februari 2023, dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) yang puncak acaranya 9 Februari di Medan, mendapati banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama.

Tim ekspedisi yang dipimpin oleh Erris J. Napitupulu (Ketua SMSI Sumatera Utara) tidak meneliti bebatuan vulkanik, seperti yang dilakukan oleh Bemmelen.

Tim fokus pada keindahan, persoalan-sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya masyarakat yang tinggal di seputar Toba.

Mengenai teori Bemmelen tentang letusan gunung purba Toba yang membentuk kawah kaldera Toba, dan memunculkan Pulau Samosir dianggap banyak orang sudah selesai. Tidak ada perdebatan.

UNESCO (The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) sebagai organisasi internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan telah menetapkan Toba- Samosir sebagai Geopark Kaldera Toba.

Kawasan ini sudah diputuskan masuk anggota UNESCO Global Geopark (UGG). Keputusan itu sendiri merujuk dari hasil Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, pada Selasa, 7 Juli 2020 di Paris, Perancis.

“Ini yang harus kita pertahankan, supaya status UNESCO global geopark tidak dicabut,” tutur Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi dalam perbicangannya dengan kami dan Ketua Umum SMSI Firdaus, 5 Februari 2023, di Hotel GNB tepi Danau Toba di Muara, Tapanuli Utara.

Yang menjadi fokus pikiran Nikson dan istrinya, Satika Simamora belakangan ini adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Sumber daya alam terdapat di Danau Toba sudah mulai mengkhawatirkan dengan masuknya ikan predator ke dalam danau.

“Masyarakat bilang ikan predator yang memangsa ikan-ikan endemik itu ikan setan. Warnanya merah selebar telapak tangan,” kata Nikson.

Ikan setan yang dikenali warga seputar Toba sejak 10 tahun lalu itu juga ada yang berwarna kuning dan putih.

Menurut Nikson, ikan-ikan itu tidak bisa dimakan, tidak ada dagingnya.

“Ikan setan ini jahat, melahap ikan-ikan endemik Toba seperti ikan Lobo-lobo yang pernah menjadi andalan konsumsi dan perdagangan masyarakat,” tutur Nikson.

Ikan Lobo-lobo ini khas Toba. Rasanya gurih, penambah gizi masyarakat. Sekarang ikan-ikan itu menghilang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com