KOMPAS.com - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri pada akhir abad ke-15.
Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, keturunan Kerajaan Majapahit. Raden Patah juga menjadi raja pertama yang berkuasa sejak 1478 hingga 1518.
Demak merupakan kadipaten yang berada di bawah Kerajaan Majapahit yang menjadi pelopor penyebaran agama Islam.
Sejak didirikan pada akhir abad ke-15, Kerajaan Demak terus berkembang pesat hingga mencapai kejayaannya.
Puncak Kejayaan Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Masa pemerintahan Sultan Trenggono selama 25 tahun, yakni dari tahun 1521-1546.
Baca juga: Keruntuhan Kerajaan Demak
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Demak menjadi kerajaan terkuat di Pulau Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.
Keruntuhan Kerajaan Demak mulai terlihat sejak kematian Sultan Trenggono yang tewas dalam penyerangan ke Penarukan, Situbondo yang dikuasai oleh Blambangan.
Sunan Prawoto diangkat menjadi raja Kerajaan Demak menggantikan Sultan Trenggono, ayahnya, pada tahun 1546.
Pengangkatan Sultan Prawoto tersebut mendapatkan pertentangan dari Arya Penangsang, yang tidak lain sepupu Sunan Prawoto.
Arya Penangsang beranggapan bahwa yang berhak menadi raja adalah dirinya. Selain itu, Arya Penangsang juga menaruh dendam karena Sunan Prawoto telah membunuh ayahnya, yang bernama Pangeran Surowiyoto.
Tindakan Sunan Prawoto membunuh Pengeran Surowiyoto supaya Sultan Trenggono diangkat menjadi raja Demak setelah kematian Pati Unus pada tahun 1521.
Baca juga: Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak
Pada 1549, Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto dan istrinya sebagai upaya balas dendam atas kematian ayahnya beberapa waktu lalu yang dibunuh atas perintah Sunan Prawoto.
Kekalahan Arya Penangsang
Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggono, mengecam aksi pembunuhan Arya Penangsang terhadap Sunan Prawoto.
Jaka Tingkir, Ki Gede Pemanahan, dan Ki Panjawi berupaya merebut kembali takhta Demak dari Arya Penangsang. Akhirnya, persekutuan tersebut berhasil mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan.
Pada 1568, Jaka Tingkir menjadi Sultan Demak dan memindahkan ibukota Kerajaan Demak di Pajang. Pemindahan ibukota tersebut menjadi titik keruntuhan Kerajaan Demak.
(Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino, Gama Prabowo | Editor: Tri Indriawati, Serafica Gischa)
Sumber
bobo.grid.id, www.kompas.com, dan digilib.uinsa.ac.id
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.