Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runtuhnya Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa

Kompas.com - 15/02/2023, 17:17 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri pada akhir abad ke-15.

Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, keturunan Kerajaan Majapahit. Raden Patah juga menjadi raja pertama yang berkuasa sejak 1478 hingga 1518.

Demak merupakan kadipaten yang berada di bawah Kerajaan Majapahit yang menjadi pelopor penyebaran agama Islam.

Sejak didirikan pada akhir abad ke-15, Kerajaan Demak terus berkembang pesat hingga mencapai kejayaannya.

Puncak Kejayaan Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Masa pemerintahan Sultan Trenggono selama 25 tahun, yakni dari tahun 1521-1546.

Baca juga: Keruntuhan Kerajaan Demak

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Demak menjadi kerajaan terkuat di Pulau Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.

Runtuhnya Kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan Demak mulai terlihat sejak kematian Sultan Trenggono yang tewas dalam penyerangan ke Penarukan, Situbondo yang dikuasai oleh Blambangan.

Sunan Prawoto diangkat menjadi raja Kerajaan Demak menggantikan Sultan Trenggono, ayahnya, pada tahun 1546.

Pengangkatan Sultan Prawoto tersebut mendapatkan pertentangan dari Arya Penangsang, yang tidak lain sepupu Sunan Prawoto.

Arya Penangsang beranggapan bahwa yang berhak menadi raja adalah dirinya. Selain itu, Arya Penangsang juga menaruh dendam karena Sunan Prawoto telah membunuh ayahnya, yang bernama Pangeran Surowiyoto.

Tindakan Sunan Prawoto membunuh Pengeran Surowiyoto supaya Sultan Trenggono diangkat menjadi raja Demak setelah kematian Pati Unus pada tahun 1521.

Baca juga: Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak

Pada 1549, Arya Penangsang membunuh Sunan Prawoto dan istrinya sebagai upaya balas dendam atas kematian ayahnya beberapa waktu lalu yang dibunuh atas perintah Sunan Prawoto.

Kekalahan Arya Penangsang

Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggono, mengecam aksi pembunuhan Arya Penangsang terhadap Sunan Prawoto.

Jaka Tingkir, Ki Gede Pemanahan, dan Ki Panjawi berupaya merebut kembali takhta Demak dari Arya Penangsang. Akhirnya, persekutuan tersebut berhasil mengalahkan Arya Penangsang di Jipang Panolan.

Pada 1568, Jaka Tingkir menjadi Sultan Demak dan memindahkan ibukota Kerajaan Demak di Pajang. Pemindahan ibukota tersebut menjadi titik keruntuhan Kerajaan Demak.

(Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino, Gama Prabowo | Editor: Tri Indriawati, Serafica Gischa)

Sumber

bobo.grid.idwww.kompas.com, dan digilib.uinsa.ac.id

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com