Saat ini warga sudah bisa memanfaatkan sumur tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
"Warga dan santri sekarang memanfaatkan sumur itu untuk mengambil wudhu, minum, dan kebutuhan lain. Walaupun air pasang tetap bisa, karena jaraknya itu sekitar 15 meter dari tepi pantai," ujarnya.
Fenomena alam ini, lanjut pria yang kini menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Madapangga, Kabupaten Bima, itu sempat menarik perhatian warga dari Timur Tengah.
Baca juga: Warga Meninggal akibat DBD di Bima Bertambah Jadi 10 Orang, 47 Masih Dirawat
Setelah menerima bukti dokumentasi berupa foto dan video, warga tersebut datang ke Bima.
"Dia datang untuk memastikan, setelah dicoba memang terbukti air dari sumur ini rasanya tawar," kata Subari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.