Kompas.com - 02/02/2023, 20:52 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menilai bahwa Kota Semarang memiliki potensi pendapatan melimpah yang perlu digali dan dimaksimalkan.

Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberi pengarahan kepada 14 organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil PAD.

Hadir sebagai pembicara, yakni Direktur Koordinasi Supervisi III KPK Brigjen Pol Bachtiar Ujang Purnama.

Hevearita mengatakan, saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang sebesar Rp 5,9 triliun. Namun, pendapatannya hanya Rp 2,5 triliun.

"Idealnya pendapatan bisa 50 persen atau lebih mendukung APBD. Seperti contoh di Surabaya, APBD Rp 10 triliun dan pendapatan Rp 8 triliun," ungkap wanita yang akrab disapa Ita tersebut melalui keterangan persnya, Kamis (2/2/2022).

Baca juga: Tangani Banjir, Pemkot Semarang Usul Pembangunan Groundsill di Sungai Mluweh

Menurut Ita, masih banyak potensi dan peluang yang dapat dioptimalkan, mengingat kondisi Indonesia saat ini yang semakin membaik.

"Seperti pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah dihapuskan, tingkat kesejahteraan, inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Kota Semarang bahkan tercatat memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di Jawa Tengah sebesar Rp 123 juta per tahun," paparnya.

Ia mencontohkan, berdasarkan kajian Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sektor persampahan baru mengumpulkan 10 persen sampah.

"Ini berarti masih ada 90 persen potensi yang belum tergali. Juga pada Dinas Perdagangan yang mencatat hanya 250 pedagang di tiap pasar, ini secara logika hitung-hitungan apa mungkin?" terang Ita.

Dia juga mengkritisi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai badan usaha penghasil yang harusnya bisa melakukan efisiensi.

Baca juga: Pemkot Semarang Keluarkan Edaran Waspada Penculikan Anak, Orangtua Diimbau Antar Jemput ke Sekolah

“Mereka kan penghasil justru harusnya bisa bantu pendapatan dengan devidennya. Penyertaan modal memang boleh di awal, tapi jangan nyusu terus,” urai Ita.

Ita berharap, BUMD dan BLUD bisa berjalan optimal dan efisien, mengingat pemerintah telah memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan serta kerja sama B-to-B.

Sementara itu, Direktur Koordinasi Supervisi III KPK Brigjen Pol Bachtiar Ujang Purnama menyebut bahwa agenda pengarahan dilakukan untuk menguatkan perilaku antikorupsi dan integritas jajaran OPD penghasil.

Dalam agenda itu, Ujang turut memberikan bekal kemampuan identifikasi riil objek pajak untuk pengoptimalan target.

“Jangan sampai target yang dipasang minim dari ideal, sehingga berpotensi proses pengumpulan tidak disetorkan karena tidak punya konsep jelas,” ungkap Ujang.

Baca juga: Pemkot Semarang Luncurkan BUMP, Plt Walkot Ita Harap Kesejahteraan Petani Meningkat

Hal itu, sebut Ujang, bisa mengarah pada perilaku koruptif yang akan terus dikawal oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dari Inspektorat.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com