KUPANG, KOMPAS.com - Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay (7) atau Nono, juara pertama International Abacus World Competition 2022 asal Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak hadiah laptop dari Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Penolakan tersebut diutarakan saat siswa kelas II SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, itu bertemu dengan Nadiem di kantor Mendikbud Ristek, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Nono, Siswa SD Asal Kupang yang Raih Juara 1 Kompetisi Sempoa Dunia, Idolakan Elon Musk
Nono memilih mendapatkan beasiswa daripada menerima laptop dari sang menteri.
Informasi itu dibenarkan ibu kandung Nono, Nuryati Ussanak Seran.
"Iya, Nono pilih beasiswa dan bola dari Pak Menteri," ungkap Nuryati saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Akan Temui Nono, Siswa SD Asal NTT yang Juarai Kompetisi Sempoa Dunia
Menurut Nuryati, Nono menolak laptop karena selama ini siswa berusia tujuh tahun itu telah memiliki sebuah laptop.
Laptop itulah yang digunakan Nono untuk mengikuti kompetisi sempoa tingkat dunia tersebut.
Nuryati mengaku senang dan tak menyangka bahwa dia dan putra bungsunya bisa bertemu langsung dengan Menteri Nadiem.
"Saya kaget saat ketemu (Menteri Nadiem). Jadi saya berpikir ketemu saja sudah bersyukur," ungkap Nuryati dengan bangga.
Saat ini, kata Nuryati, dia bersama Nono sedang berada di Jakarta untuk menghadiri sejumlah undangan.
Baca juga: Nono, Bocah Juara Sempoa Dunia, Ternyata Terinspirasi Sosok Yohanes Surya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.