Pada Senin (23/1/2023), Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 8 kali.
Erupsi pertama gunung anak Krakatau pada awal pekan ini terjadi pukul 00:41 WIB dengan visual letusan tidak teramati.
Sedangkan erupsi ke delapan pada hari itu terjadi pada pukul 09:28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik,"dikutip dari laporan yang dibuat petugas Ade Yaser Akhmad Purwata, Senin.
Dengan meningkatnya aktivitas gunung anak Krakatau rekomendasi untuk masyarakat, nelayan, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Pj Gubernur Banten Minta Warga Tenang tapi Tetap Waspada
Sedangkan aktifitas penyebrangan di lintas Pelabuhan Merak-Bakauheni tidak terganggu meski aktifitas Gunung Anak Krakatau kembali meningkat beberapa hari ini.
"Sampai sekarang penyeberangan tetap normal, tidak ada sama sekali terpengaruh atau terkendala atas aktivitas anak gunung Krakatau," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin melalui pesan WhatsApp. Rabu (25/1/2023).
Shelvy pun memastikan, jadwal penyebrangan di dermaga eksekutif maupun reguler Pelabuhan Merak maupun Bakauheni tidak ada keterlambatan maupun penundaan.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Putu bahkan menceritakan bahwa dirinya baru menaiki KMP Jatra 3 dari dermaga eksekutif Bakauheni ke Merak.
"Saya barusan ikut penyeberangan ikut kapal jatra 3. kegiatan penyeberangan tetap normal," ujar Putu.
Baca juga: Cuaca Buruk di Selat Sunda, Pelabuhan Merak Kembali Ditutup
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar meminta masyarakat tetap tenang tidak panik dengan meningkatnya aktifitas gunung anak Krakatau.
"Tentu masyarakat harus tetap tenang, jangan panik, beraktifitas seperti biasa. Masyarakat sudah punya intuisi sendiri atas penyikapan keadaan ini, dan kita juga cukup baik sikap masyarakat atas berbagai hal yang akan terjadi terkait kebencanaan," ujat Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur beberapa hari lalu.
Meski diminta tenang, Al Muktabar juga menghimbau kepada masyarakat tetap waspada dengan kenaikan aktifitas gunung anak Krakatau dan juga cuaca ekstrem.
Pemerintah daerah, lanjut Al Muktabar, telah melakukan berbagai upaya edukasi, sosialsiasi hingga melakukan simulasi kebencanaan di wilayah pesisir Banten untuk menghadapi bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.